Jagalah Kalsium di Darah Agar Tulang Tak Keropos



Pengeluaran kalsium di dalam tubuh akan semakin besar pada orang dewasa sementara tubuh sudah tidak bisa menimbun kalsium lagi. Karenanya jagalah kadar kalsium di dalam darah agar tetap normal untuk mencegah keropos.

Saat menopause jumlah kalsium di dalam darah harus tinggi, hal ini penting untuk menjaga jumlah kalsium di dalam darah tetap berada dalam batas normal. Karena kalsium akan terus dikeluarkan, sedangkan tubuh sudah tidak bisa menimbunnya lagi.

"Karena kalau kalsium dalam darahnya rendah ia akan mengambil kalsium dari sumber lain seperti dari tulang jadi cepat keropos," ujar dr Samuel Oentoro, MS, SpGK, ahli gizi klinik FKUI-RSCM.

dr Samuel menambahkan saat berusia di atas 30 tahun, kalsium di dalam tulang akan mulai dikeluarkan sehingga deposit kalsium yang sudah ditimbun sejak masih anak-anak hingga remaja mulai berkurang. Untuk itu seseorang harus menjaga jumlah kalsium di dalam darahnya tetap normal agar tidak mengambil dari sumber lain.

Namun jangan berpikir tulang keropos atau osteoporosis ini hanya terjadi pada perempuan, karena kaum laki-laki juga bisa mengalaminya terutama setelah mengalami penuaan atau andropause yang mana sistem hormonnya sudah menurun.

Kalsium yang dikonsumsi misalnya berasal dari susu akan diserap dan masuk ke dalam darah. Sedangkan jika kalsium yang masuk ingin ditransfer ke dalam tulang memerlukan bantuan senyawa osteorotegerin.

Senyawa ini akan mentransfer kalsium masuk ke dalam tulang sehingga terbentuklah matriks (inti) yang membuat tulang menjadi kuat. Jika matriks yang terbentuk ini tidak sempurna atau justru tidak terbentuk akan membuat tulang menjadi rapuh.

"Untuk itu tidak ada kata terlambat untuk minum susu. Karena pada orang dewasa terutama yang sudah menopause, susu bisa membantu menjaga jumlah kalsium dalam darah tetap berada dalam range normal," ungkapnya.


Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2010/12/10/161117/1521938/766/jagalah-kalsium-di-darah-agar-tulang-tak-keropos

0 komentar:

Post a Comment