Bijak dengan utang


Memahami utang

Utang sebetulnya bisa membantu perencanaan keuangan kita. Namun, untuk dapat mengelola utang sehingga punya manfaat untuk kita, ada beberapa hal yang harus dipahami. Pertama, alasan berutang. Kita harus bisa menjawab, kenapa sampai punya utang? Berikut penuturan dari Dito, 30 tahun, yang harus punya utang agar bisa punya rumah tinggal. Dan, Meli, 32 tahun, yang hobi tarik tunai dengan kartu kredit karena gaji habis di tengah bulan.

Utang yang baik adalah utang produktif yang memiliki nilai manfaat lebih panjang daripada durasi pembayaran utang. Seperti halnya Dito, jika mau menunggu sampai terkumpul uang, kapan kiranya bisa membeli rumah? Harganya pasti sudah sangat melonjak, dan sementara waktu dia harus membayar biaya kontrakan. Yang buruk tentu saja Meli yang sampai berutang akibat pengeluaran yang tak terkendali.

Kedua, pahami jenis pinjaman. Pinjaman closed-end adalah jenis pinjaman yang punya jangka waktu. Contohnya, kredit pemilikan rumah (KPR) yang berdurasi 10 tahun, kredit dana tunai yang berdurasi 3 tahun, dan kredit pemilikan mobil (KPM) yang berdurasi 2 tahun.

Lawannya, pinjaman open-end adalah jenis pinjaman yang tidak punya jangka waktu seperti utang kartu kredit. Dampak dari pinjaman yang tidak punya jangka waktu adalah bunga utang akan terus dihitung hingga kapan pun selama saldo utang belum lunas. Dari info ini saja, seharusnya Anda sudah mulai paham kenapa saya sangat tidak suka punya utang di kartu kredit, bukan?

Ketiga, bunga yang dibebankan. Untuk pinjaman di luar kartu kredit, ada 2 metode dalam perhitungan bunga, yaitu efektif dan flat. Jika Anda pusing dengan cara perhitungan, mudahnya selalu minta ke bank berapa jumlah angsuran per bulan yang harus dibayarkan. Dari angka itulah, Anda sebenarnya bisa tahu bagaimana cara bank menghitung bunga dan berapa bunga efektif yang Anda bayarkan.

Mekarnya bunga

Tahun lalu, statistik mencatat, jumlah kartu kredit yang diterbitkan mencapai 13,6 juta. Dari jumlah tersebut, 70% nasabah memilih atau terpaksa untuk hanya membayar minimum setiap bulannya. Padahal, beban bunga yang dikenakan kartu kredit sangat dahsyat dan dapat menghambat Anda dalam mencapai tujuan finansial.

Coba lihat lagi tagihan kartu kredit Anda. Berapakah tingkat suku bunga yang dibebankan? Bisa jadi 2%, 3,5%, atau bahkan 4% per bulan. Perhatikan, bunga untuk transaksi berbeda dengan bunga untuk tarik tunai. Apabila Anda masih menganggap jika berutang Rp 1 juta, dan bulan depan hanya bayar bunga Rp 40.000 (asumsi suku bunga 4% per bulan), maka Anda wajib baca tulisan ini hingga selesai.

Misalnya, pada 1 Maret, Anda bertransaksi Rp 1 juta. Lalu, 25 Maret, tagihan jatuh tempo dan Anda tidak membayar. Maka, tagihan yang akan muncul di bulan April bukan dari 25 Maret hingga 25 April, melainkan dari 1 Maret hingga 25 April! Belum lagi, atas bunga di bulan Maret Anda akan dikenakan lagi biaya bunga untuk tagihan April.

Di berbagai kesempatan, sering saya sampaikan: bunga efektif dari utang kartu kredit bisa mencapai 60% setahun! Misal, Andri punya saldo utang kartu kredit sebesar Rp 10 juta akibat menarik dana tunai. Dia tidak sanggup membayar utang karena uangnya sudah habis terpakai. Bisa dilihat, biaya bunga di akhir bulan ke-12 mencapai Rp. 615.000 alias 60% dari saldo utangnya. Luar biasa, bukan?

Pilihan bijaksana bila Anda berada dalam posisi Andri tentu harus mulai menata dan mengelola utang. Bagaimana melepaskan diri dari jeratan utang? Saya ajak Anda untuk mengikuti kiat-kiat bijak dalam mengelola utang kartu kredit.

Mana yang dibayar lebih dulu

Saat kita memiliki utang, maka setiap enam bulan kita wajib membuat daftar saldo utang, dari mulai utang kartu kredit hingga KPR. Tujuannya agar kita paham, kewajiban apa saja yang akan mengikat gaji kita setiap bulan. Anda wajib membayar utang dengan urutan jumlah biaya bunga ke depan yang paling besar.

Misal, Dita, 30 tahun, punya tiga utang kartu kredit dengan saldo utang masing-masing Rp 10 juta, Rp 3 juta, dan Rp 8 juta. Jika Dita mendapatkan bonus Rp 10 juta dari kantor, maka utang mana yang sebaiknya dilunasi terlebih dulu? Biar posisi utang jelas, buatlah tabel utang.

Setelah ada daftar utang, maka sangat jelas utang yang paling jahat adalah kartu kredit C, meski saldo utangnya masih lebih kecil daripada kartu kredit A. Jika Dita terus-menerus membayar minimum tanpa transaksi baru, total bunga yang dibayarkan paling besar untuk kartu kredit C.

Patut diingat, Dita hanya akan membayar bunga utang jika tagihan yang sudah jatuh tempo tidak dibayar dengan lunas. Untuk porsi transaksi yang belum jatuh tempo, tidak ada bunga yang bisa dibebankan.

Pertama, gunakan seluruh aset investasi untuk membayar utang. Mohon maaf, jika masih punya utang kartu kredit, maka berinvestasi di saham sekalipun, Anda tetap akan rugi. Berdasarkan data historis, selama kurun waktu 1999-2009, IHSG tumbuh rata-rata 25% setiap tahun. Tetap tidak bisa mengejar suku bunga efektif kartu kredit yang mencapai 60% per tahun.

Kedua, buat daftar prioritas utang seperti di atas. Jika Anda masih ragu berapa biaya bunga yang sebetulnya dibebankan, hubungi saja call center dan minta mereka menyampaikan ilustrasi besaran bunga jika Anda bertransaksi pada tanggal X dengan jumlah tertentu.

Ketiga, lakukan negosiasi dengan pihak bank. Sebelum dikejar-kejar debt collector, ada baiknya kita lakukan negosiasi secara tertulis untuk meringankan beban. Keempat, cari tambahan arus kas untuk bayar utang lebih cepat. Caranya tentu saja dengan melakukan penghematan di pengeluaran yang tidak primer.

Kelima, terus cari tambahan arus kas dari berbagai tempat yang memungkinkan. Keenam, jangan buat transaksi baru. Bayar bunga sekarang saja sudah repot, janganlah kita menambah beban lagi.

Kiat mengelola kartu kredit

Sebetulnya banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari kartu kredit. Saya paling suka dengan fitur penundaan pembayaran dan kemudahan transaksi. Saat ini saya punya 3 kartu kredit dengan pengaturan 2 kartu kredit aktif yang limitnya tidak melebihi gaji dan 1 kartu kredit untuk keperluan darurat. Masing-masing punya tanggal cetak tagihan berjarak 7 hari agar memudahkan saya mengatur keuangan. Paling penting, semua tagihan yang datang selalu lunas sebelum jatuh tempo.

Kemudian, fitur cicilan 0% seringkali sangat bermanfaat bagi perencanaan keuangan Anda. Harap dicatat, tidak semua barang layak dijadikan cicilan 0%. Anda boleh mengambil cicilan 0% setelah yakin harga produk memang tidak dinaikkan. Pembelian mesin cuci menggantikan yang rusak dengan cicilan 0% tentu saja sangat produktif karena masa pakainya bisa sampai 3 tahun. Sedangkan pembelian paket liburan dengan cicilan 0%, sepertinya, kurang bijaksana. Manfaat lain, tentu saja diskon-diskon di tempat makan maupun hotel.

Jika Anda pernah menutup kartu kredit, simpanlah lembaran tagihan terakhir yang datang. Jangan lupa meminta surat resmi yang menyatakan kartu kredit sudah ditutup dan saldo utang sudah nol.

Semua boleh berutang, asalkan yakin bisa membayar saat jatuh tempo. Kartu kredit hanyalah alat pengganti pembayaran tunai, namun bukan sumber dana tunai. Miliki kartu kredit sejumlah yang Anda perlukan saja. Tidak mau, kan, hidup ini selamanya untuk bayar utang? Live a beautiful life!




sumber : http://personalfinance.kontan.co.id/v2/read/1311580016/73702/Bijak-dengan-utang


0 komentar:

Post a Comment