Jamu Gendong


Walaupun mempunyai saingan jamu buatan pabrik, jamu gendong ternyata tidak kehilangan penggemar. 

Apa saja khasiatnya? 

Jamune... jamu... jamunya....


Sapaan itu senantiasa terdengar dari suara para penjual jamu gendong. Dandanan mereka semua sama. Sanggul cepol, kebaya pendek dengan warna menyala, dan kain yang batik yang dipakai tinggi di atas maka kaki. Dengan gendongan khas : bakul jamu, dan ember kecil berisi air untuk membasuh gelas minuman jamu.

Itu dulu. Sekarang, ... ?? 

Di terminal dan sekitar lapangan olah raga, di pusat keramaian, di jalanan perkampungan, para penjual jamu tetap setia menjajakan dagangannnya. Tetapi penampilan mereka sekarang tidak lagi seragam, ada yang seperti penjual sayur, tapi ada juga yang berpenampilan seperti pramuniaga. Cara berjualannya pun tidak sama, ada yang tetap mempertahankan bakulnya, tapi ada pula yang telah mengganti bakulnya dengan sepeda dan gerobak dorong seperti penjual es krim keliling. Bahkan ada penjual jamu yang membuka kios di daerah pertokoan dan ia tidak pernah kekurangan pembeli. 

Resepnya Bisa Berbeda 

Mengapa jamu gendong tetap digemari walau telah mendapat saingan jamu instan dan botol buatan pabrik? "Enak, sehat dan murah,"Tapi tidak semua jamu gendong sama rasanya lho," Menurut Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat, penjual jamu gendong setidaknya membawa 6 botol jamu, yaitu beras kencur, gula jahe, cabe lempuyang, kunyit asam, paitan, dan anggur. Tapi, menurut Endah yang senang berdiskusi dengan pengusaha jamu, tiap bakul jamu memiliki kekhasan tersendiri, baik dari resepnya maupun jumlah jamu yang dijualnya. Penjual jamu yang satu, misalnya suka menambahkan adas manis pada jamu beras kencurnya, sementara yang lain tidak. Di daerah Solo, misalnya penjual jamu gendong biasanya juga membawa wedang secang, sedangkan di Jakarta, wedang secang tergolong minuman langka. 

Khasiat Ramuan Jamu Gendong 

Tiap ramuan memiliki khasiat yang berbeda. Tapi karena dibuat dari bahan-bahan yang tidak terlalu besar kekuatannya, jamu gendong biasanya hanya dipakai untuk mengobati penyakit-penyakit ringan seperti masuk angin dan pegal linu. Inilah khasiat masing-masing jamu. 

Beras Kencur 

Bahan utama beras kencur adalah beras dan kencur. Bahan tambahan seperti adas manis, mesoyi, dan kedawung hanyalah variasi untuk menambah manfaat serta memperkaya cita rasa, sehingga dapat diabaikan bila sulit didapat. Manfaat beras adalah pati yang berfungsi sebagai pengikat kencur sehingga kekentalannya bisa merata. Kencur sendiri juga mengandung pati selain minyak atsiri. Kandungan kimia kencur berkhasiat untuk mengobati masuk angin, radang lambung (Maag), batuk pilek, panas dalam, keracunan. Sedangkan ramuan beras kencur dengan tambahan berbagai macam bahan bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menjaga stamina tubuh, dan menambah nafsu makan. Jamu ini tidak dianjurkan untuk balita karena sifatnya yang terlalu panas. 

Gula Jahe 

Gula jahe biasanya dipakai untuk campuran jamu-jamu lainnya yang tidak manis. Jadi sebenarnya fungsi gula jahe adalah sebagai pemanis jamu. Tapi karena mengandung jahe, maka tiap jamu yang ditambahkan jahe juga mendapatkan manfaatnya antara lain menjaga stamina, mencegah masuk angin, dan mengobati batuk. 

Cabe Lempuyang 

Bahan utama cabe lempuyang adalah lempuyang dan cabe jawa. Tapi ada resep versi lain yang mengganti lempuyang dengan lengkuas. Secara sepintas bentuk lempuyang mirip dengan lengkuas yang memang satu familia. Walau demikian, khasiatnya sama sekali berbeda. Lempuyang merupakan khasiat mengurangi gas di perut (peluruh kentut), penambah nafsu makan, dan penambah tenaga. Sedangkan cabe jawa berkhasiat mengobati bronkhitis menahun, sakit kepala, hernia, sinusitis, dan kelebihan asam lambung. Campuran kedua bahan utama tersebut dapat mengurangi lelah, pegal linu, dan mencegah masuk angin. 

Kunyit 

Bahan utama dari kunyit asam sangat sederhana, yaitu kunyit dan asam jawa, bahan yang biasa ada di dapur kita. Jamu kunyit asam banyak dijual dalam bentuk bubuk instan dan minuman botolan. Rasanya yang segar dan khasiatnya yang langsung terasa membuat jamu ini populer Kandungan kunyit antara lain minyak atsiri, kurkumin, protein, dan zat besi. Khasiatnya sangat banyak, antara lain menghentikan pendarahan, membersihkan perut, sakit kuning, meredakan demam nifas, dan menurunkan tekanan darah. Asam jawa yang bersifat sejuk, manis, dan asam mempunyai khasiat laksatif (pencahar), menambah nafsu makan, penyejuk, penurun panas, serta dapat menyembuhkan radang payudara. Karena khasiatnya, kunyit asam biasa digunakan untuk nyeri haid, sembelit, bau mulut dan badan, serta menjadi minuman "wajib" para ibu yang baru saja melahirkan. 

Paitan 

Bahan utama jamu paitan adalah sambiloto dan bratawali yang keduanya pahit rasanya. Sambiloto yang sifat dingin berkhasiat menghilangkan panas dalam, penawar racun, menghilangkan rasa sakit, anti radang dan menghilangkan bengkak. Sedangkan brotowali berkhasiat menambah tenaga (tonikum), diabetes, anti tumor, menambah nafsu makan, dan rematik. 

Catatan: Wanita hamil dilarang minum bratawali karena bisa mengganggu kehamilan dan menghentikan pertumbuhan janin. 


Anggur 

Jamur anggur pada jamu gendong sama sekali tidak mengandung anggur. Rasanya yang manis menyegarkan dan berwarna kehitaman mungkin mengingatkan orang pada anggur. Seperti hanya gula jahe, fungsi utama anggur adalah untuk menambah rasa enak. Anggur biasanya dicampurkan dengan jamu paitan. Campuran gula karamel dan minyak mint memberikan rasa semriwing, dingin dan menyejukkan. Bahan utama anggur adalah gula dan minyak mint (mint oil). Khasiatnya, selain menambah tenaga, kandungan minyak mintnya berkhasiat antibakteri, karminatif, menenangkan dinding usus, membantu mencernakan lemak, dan penyejuk. Karenanya minyak mint biasa digunakan untuk mengobati radang saluran pernafasan atas, gangguan perut dan ginjal, gangguan pencernaan, diare, pilek dan sakit kepala. 

Cocok Untuk Sajian 

Biasanya kita menyajikan sirup untuk tamu yang datang. Mengapa tidak kita ubah kebiasaan itu dan mengantikannya dengan minuman sehat ala jamu gendong. Untuk itu, Anda tinggal menambah bahan pelezat seperti gula atau air jeruk nipis dan mengurangi kepekatannya sesuai selera. Tapi jangan coba-coba menghidangkan jamu paitan, kasihan tamunya.


Sumber: Majalah Nirmala

0 komentar:

Post a Comment