Hebatnya ASI eksklusif

Rasulullah saw bersabda:

“…Tak ada seorangpun perempuan yang hamil dari suaminya, kecuali ia berada dalam naungan Allah azza wa jalla, sampai ia merasakan sakit karena melahirkan, dan setiap rasa sakit yang ia rasakan pahalanya seperti memerdekakan seorang budak yang mukmin. Jika ia telah melahirkan anaknya dan menyusuinya, maka tak ada setetes pun air susu yang diisap oleh anaknya kecuali ia akan menjadi cahaya yang memancar di hadapannya kelak di hari kiamat, yang menakjubkan setiap orang yang melihatnya dari umat terdahulu hingga yang belakangan. Selain itu ia dicatat sebagai seorang yang berpuasa, dan sekiranya puasa itu tanpa berbuka niscaya pahalanya dicatat seperti pahala puasa dan qiyamul layl sepanjang masa. Ketika ia menyapih anaknya Allah Yang Maha Agung sebutan-Nya berfirman: ‘Wahai perempuan, Aku telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu, maka perbaruilah amalmu’.” (Muttafaq alaih )


Banyak kaum Ibu lebih memilih susu kaleng bagi bayinya sebagai pengganti air susu ibu atau ASI. Padahal susu kaleng justru bisa merusak fili-fili (rambut halus) usus bayi dan bisa mengganggu kesehatan bayi.

”Yang terbaik bagi bayi adalah ASI. Seberapa mahalnya pun susu kaleng tidak bisa menggantikan ASI, karena ASI dilengkapi antibody yang berguna bagi psikologis dan fisik bayi. Sedangkan susu kaleng justru bisa merusak fili-fili usus bayi saat pertama kali ia lahir langung mendapatkan susu kaleng.

Jika fili-fili usus bayi rusak, akan menyebabkan feses bayi menjadi keras. Akibatnya bisa memicu ambeien atau pendarahan pada bayi, dan jika parah bisa menyebabkan keracunan dalam tubuh bayi karena sistem sekresinya terganggu. ”Kalau fili-fili ini sudah rusak, maka perlu waktu lebih kurang seminggu untuk kembali bisa beradaptasi dengan normal,”

Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar pemberian ASI eksklusif bisa berhasil adalah dengan inisiasi dini menyusui. Caranya adalah dengan menaruh bayi di dada sang ibu persis setelah dilahirkan. Saat itu bayi belum dibersihkan, namun hanya sekedar dikeringkan tubuhnya saja. ”Perlakuan alami seperti ini akan membuat bayi dengan refleknya bergerak mencari puting susu ibunya. Dan 100 persen bayi yang dicoba seperti ini bisa menyusu pada ibunya, rata-rata dalam kurun waktu maksimal 1 jam. Bayi usai dilahirkan bisa bertahan hingga 10 jam tanpa minum susu.

Jika usai dilahirkan bayi dipisahkan dari ibunya, maka menurut penelitian hanya 20 persen dari bayi-bayi itu yang berhasil memberikan ASI eksklusif. ”Kalau kita lihat, kucing dan anjing usai melahirkan juga tidak dibantu perawat. Toh ana-anak mereka bisa menyusu,” Pemberian ASI selama ini menjadi salah satu indikator keluarga sadar gizi.

ASI Membuat IQ Tinggi Dan Mandiri

Air susu ibu alias ASI ibarat ari-ari di luar tubuh. Janin yang semula terlindungi ari-ari, setelah lahir “dilindungi” ASI.

Salah satu benda yang dikenal bayi pada jam-jam pertama kelahirannya adalah payudara ibunya. “Setengah jam setelah lahir, bayi harus diperkenalkan dengan payudara ibunya.”

Memang, isapan bayi di puting susu ibunya itu bukan untuk makan/nutrisi. Sebab, di hari-hari pertama kehidupannya, ia belum memerlukan cairan. “Perkenalan pertama pada puting susu ibunya bertujuan agar ia belajar minum sehingga nantinya ia terbiasa menyusu.”

Menyusui tak bersifat instinktif tapi harus dipelajari. “Jadi, salah kalau kita menganggap karena hamil dan ada hormon-hormon tertentu, bayi bisa menyusu dengan baik dan lancar!” Nah, pelajaran menyusu yang dimaksud adalah bagaimana menentukan posisi puting susu ibu dan mulut bayi. “Ini lebih penting dibanding posisi ibu dan tubuh bayi saat menyusu.”

“TAMENG”

Disamping memberi pelajaran pada si kecil, ASI di hari-hari pertama kehidupan bayi juga penting diberikan. Bukan untuk bayi tumbuh, melainkan untuk “tameng” menggantikan badan sang ibu. Karena ASI di hari-hari pertama mengandung kolostrum. Bahan ini (terdapat pada ASI di hari 1 hingga 14) mempunyai kandungan vitamin dan perlindungan yang diperlukan untuk daya tahan tubuh.

Oleh karena itu ASI melindungi bayi dari gangguan usus dan pencernaan, serta memperkecil kemungkinan keluhan alergi. Tak perlu cemas jika ia buang air 10-15 kali dalam sehari di bulan pertama. “Itu bukan diare, penyakit atau ASInya tak cocok, melainkan di dalam kolustrum terdapat pencahar. Jadi, normal saja. Berat badannya pun tidak turun, tetap naik.”

Namun, pesan Utami, jika ibu mengganti ASI dengan apa pun, risiko infeksi akan lebih besar terjadi. Entah dari air untuk membuat susu formula, botol yang tak steril, dan lainnya.

Yang pasti, “ASI tak pernah basi. Dia itu seperti darah yang jika tak dipakai, diserap tubuh kembali dan jika diserap bayi, akan diproduksi lagi,”

CERDAS & MANDIRI

Pendek kata, memberi ASI amat banyak manfaatnya. Terutama bagi si bayi. Menurut penelitian, bayi jadi tumbuh optimal dan lebih sehat, tidak kegemukan atau terlalu kurus. “Bayi akan sehat karena dalam ASI ada antibodi yang tak terdapat dalam susu hewan,” jelas Utami. Itulah mengapa para ahli menganjurkan bayi harus diberikan ASI eksklusif (hanya ASI saja tanpa cairan lain) selama 6 bulan.

Yang tak kalah penting, pemberian ASI eksklusif juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan bayi. Penelitian yang dilakukan pada 1993 mengungkapkan, di usia 7 tahun, anak memiliki IQ dengan poin 8,3 lebih tinggi. “Sebab, ASI ialah susu manusia dan buat otak manusia. Jadi, ada zat-zat khusus untuk pembentukan sel otak, yang tak bisa didapat pada susu sapi.”

ASI eksklusif juga meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayinya. Jika di dalam kandungan bayi merasa aman dan terlindungi di dalam rahim, kini ketenteraman itu diperolehnya lewat kontak kulit ke kulit dengan ibunya dan ia tetap bisa mendengar detak jantung ibunya kala ia tengah menyusu. Karena merasa aman, dilindungi, dan dicintai, anak akan tumbuh sehat, cerdas, dan mandiri.

Lewat pemberian ASI pula, ibu jadi tahu, bayinya tak tahan pada jenis makanan tertentu. Misalnya si ibu makan santan lalu bayinya mencret, ia jadi tahu dan berhenti mengkonsumsi santan. Ini terjadi karena bayi tak bisa mencerna ASI tersebut akibat ada bahan sensitif. Kalau ibunya tak makan santan lagi, ya, si bayi tak akan mencret kembali.”

Yang jelas, ibu menyusui tak perlu diet apa pun, sepanjang mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Berbagai bahan makanan berserabut semisal sayur, buah, dan kacang-kacangan amat dianjurkan. Sebab, selain baik untuk pencernaan, banyak mengandung cairan. Ibu menyusui perlu banyak cairan. Umumnya, 2 liter cairan per hari.”

MITOS

Sayangnya, banyak ibu tak menyusui bayinya dengan berbagai alasan. ASInya kering, kurang, payudaranya kecil, atau karena takut. “Padahal, semua itu cuma mitos!” ada anggapan bahwa bayi baru lahir harus diberi minum. Jadilah kalau ASI belum keluar, ia diberi cairan lain atau dot. “Kalau dikasih cairan lain, bagaimana dia bisa belajar menyusu? Mengisap ASInya akhirnya menjadi sedikit,” .

Sedangkan jika diberi dot, maka ia akan “bingung dot”. Maksudnya, ia bisa mengisap di bagian depan atau sampai kepala dot. “Waktu harus menyusu ASI, daya isapnya, jelas berbeda. Ini membahayakan daya isap bayi. Di sisi lain, kalau daya isapnya berkurang, produksi ASInya pun akan kurang.”

Penting diketahui, produksi ASI tergantung kebutuhan bayi. Jika bayi kurang minum bukan berarti ibunya tak bisa memproduksi sebanyak yang diminta bayi. Kemungkinan besar karena bayinya yang tak bisa mengambil susu dengan baik, misalnya karena posisi menyusui yang salah. Tapi jika ASI diperah atau diminumkan dengan benar, maka ASI tak ada habis-habisnya karena dalam payudara ibu ada “pabrik” ASI (di daerah payudara yang berwarna putih), tempat produksi ASI, yang lalu dialirkan ke “gudang” ASI (di daerah payudara yang berwarna coklat).

Banyak-sedikitnya produksi ASI dirangsang oleh pengosongan “gudang”nya. Jika “gudang” susu kosong, otomatis “pabrik” akan membuatnya. Setelah produksinya banyak, lalu kita perah. Karena letak “gudang” itu pula, maka puting susu harus masuk ke dalam mulut bayi secara benar. Gusi-gusi bayi menekan daerah coklat di sekelilingnya, bukan cuma putingnya.

DUKUNGAN SUAMI

Besar-kecil payudara, tak menentukan banyak-sedikit ASI. Bisa jadi, besarnya itu karena lemak. “Tak perlu takut ASI tak keluar. Sebetulnya tak ada ibu yang tak keluar ASInya. Dari 100 ibu yang mengatakan seperti itu, 98 orang tak bermasalah. Hanya 2 yang bermasalah.”

Merujuk data penelitian lembaga konsumen, ibu-ibu tak mau memberikan ASI lebih karena takut ditinggalkan suami jika payudaranya berubah. Padahal, “Yang mengakibatkan payudara berubah bukanlah menyusui, tapi kehamilan. Jadi, jika payudara tak mau berubah, ya, jangan punya anak, jangan hamil.”

“Dalam menyusui, suami harus ikut serta.” Maksudnya, jika ibu tak didukung, maka hampir tak mungkin ibu memberikan ASInya selama 6 bulan. “Nah, pemberian ASI eksklusif ini, 50 persennya ditentukan pula oleh suami.” proses menyusui atau memberi makan bayi bukanlah urusan ibu semata. “Suami pun harus membantu sehingga ibu tak gelisah dan pikirannya tenang. Jika gelisah, ASI bisa tak keluar.”

Apalagi, memberi ASI akan menyehatkan ibu. “Hubungan suami- istri lebih cepat kembali, karena uterus atau rahim cepat mengecil. Biasanya, buat pria, hal ini sangat penting,” Tak perlu khawatir pula, menyusui bisa membuat badan gemuk. Penelitian menunjukkan, ibu yang memberi ASI eksklusif akan kembali ke berat badan normal lebih cepat

ASI PERAH

Alasan bekerja sehingga tak bisa menyusui, juga bukan berarti tak bisa disiasati. Ibu dapat menyediakan ASI secukupnya dengan cara memompa payudara. “Dalam botol dengan penutup, bisa tahan 6-8 jam dan bila disimpan di lemari es bisa tahan 24-48 jam. Bahkan di dalam freezer bisa bertahan hingga 3 bulan meski ada kerugiannya, yakni zat antibodinya berkurang,” .

Sebaiknya, masukkan ASI yang sudah diperah ke dalam botol berpenutup (sebelumnya botol harus direbus agar steril), lalu simpan di lemari es. Taruh label di botol untuk menandakan kapan ASI tersebut dipompa. Jika ingin diberikan pada bayi, hangatkan pada suhu tubuh 37 derajat Celcius. “Jangan dimasak dengan temperatur tinggi karena bisa menghilangkan vitamin, antibodi, dan bahan makanannya. Sebaiknya, lakukan dengan kucuran air ledeng yang hangat. Terakhir, suapkan ke mulut bayi dengan sendok.

Memang, ada kerugian memberi ASI dengan cara ini. “Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi berkurang karena tak terjadi kontak langsung.”

Manfaat ASI

Selain zat gizi dalam jumlah seimbang dan antibodi, air susu ibu (ASI) mengandung enzim pencernaan, seperti lipase, amilase, protease, dan laktase, untuk membantu pencernaan. Karena sistem pencernaan bayi baru sempurna pada bulan kelima dan keenam, dianjurkan pemberian ASI eksklusif bagi bayi.

“Ibu tidak perlu khawatir bayi akan kelaparan pada hari-hari pertama dan tidak perlu menambah dengan susu formula. Pemberian susu formula justru berisiko masuknya kuman atau terjadinya alergi,”

Meski banyak susu formula diklaim setara ASI dengan tambahan pelbagai zat gizi, seperti taurin, nukleotida, DHA, dan DHAA, tetapi zat kekebalan tubuh, seperti immunoglobulin, pada ASI tidak tergantikan. Selain tidak menyebabkan alergi, ASI juga mempererat ikatan ibu dan anak.

Adapun manfaat bagi ibu, hormon oksitosin yang keluar saat ibu menyusui selain merangsang otot polos di saluran ASI juga merangsang otot polos di rahim sehingga mengurangi perdarahan pascakelahiran serta mempercepat pemulihan rahim.

Prolaktin yang keluar selama menyusui menekan ovulasi sel telur sehingga menjadi kontrasepsi efektif. Ibu yang menyusui cepat kembali ke berat badan semula karena lemak yang ditumpuk di bawah kulit selama hamil digunakan untuk membentuk ASI. Ibu menyusui juga memiliki risiko lebih kecil terkena kanker payudara dan kanker rahim dibandingkan dengan ibu tidak menyusui.

Saat bayi mengisap kolostrum (ASI pertama) setelah dilahirkan, produksi susu akan terangsang sehingga keluar pada hari ketiga dan seterusnya.

Ukuran Lambung bayi

Ketika para ibu mendengar bahwa kolostrum dihasilkan dalam jumlah kecil (ukuran yang digunakan sendok teh), mereka khawatir apakah jumlah tsb dapat memenuhi kebutuhan bayi mereka. Jawaban singkatnya: kolostrum adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi cukup bulan. Berikut ini penjelasannya:

Kapasitas lambung bayi berusia 1hari adalah 5-7mL, atau sebesar kelereng. Menariknya, peneliti menemukan bahwa lambung bayi baru lahir tidak melar untuk dapat menampung lebih banyak. Karena dinding lambung bayi tetap, kelebihan susu seringkali dibuang (dimuntahkan kembali). Kolostrum merupakan makanan pertama bayi dalam jumlah yang tepat.

Pada hari ke-3, ukuran lambung bayi berkembang menjadi 0,75-1oz (sekitar 20-30mL). Pemberian ASI dalam jumlah kecil dan sering menjamin bayi mendapatkan susu yang dibutuhkannya.

Pada hari ke-7, ukuran lambung bayi sekitar 1,5-2oz (sekitar50-60mL), atau seukuran bola pingpong. Susui bayi sesering mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Dan produksi ASI akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan bayi.

Nah, para Ibu yang mempunyai bayi ... mari memberi asupan ASI eksklusif untuk sang buah hati tercinta..

dan para Bapak, selalu beri cinta, sayang, dan perhatian, serta support penuh untuk istrinya pada masa menyusui yaa...






0 komentar:

Post a Comment