Beberapa tahun terakhir ini, jenis minuman berenergi semakin marak dan berkembang pesat di pasaran. Jenis minuman ini sering diiklankan sebagai minuman bernutrisi, dan beberapa bahkan mengandung vitamin atau ekstrak tumbuh-tumbuhan. Namun tahukah Anda bahwa unsur-unsur yang paling banyak terkandung di dalamnya adalah gula dan kafein. Pakar nutrisi Dee Rollins bersama Universitas Baylor di Texas mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan dari 200 minuman berenergi yang beredar bebas di pasaran, beberapa di antaranya mengandung sejumlah kafein di dalamnya dengan kadar yang sangat tinggi. “Beberapa dari minuman berenergi tersebut berisi ratusan miligram kafein per tiap minuman,” katanya.
Namun banyak perusahaan minuman tidak memberitahu jumlah kafein yang terkandung dalam minuman produksinya. Maka, ia mengingatkan, orang-orang yang mengonsumsi minuman tersebut dapat dengan mudah memasukkan unsur pemicu sistem syaraf ke dalam tubuh mereka dalam dosis yang sangat tinggi.
”Sejumlah kecil kafein dapat meningkatkan kesadaran manusia dan mengurangi lemak, membuat kita merasa sedikit lebih baik,” jelas Rollins. “Pada umumnya 250 miligram sehari adalah kadar yang aman untuk dikonsumsi bagi orang Amerika. Kadar 300 miligram seringkali sudah dianggap melebihi batas.”
Beberapa minuman berenergi mengandung lebih dari 200 miligram kafein dalam satu botol. Rollins khawatir bahwa ketika orang-orang menghabiskan seluruh isi botol, mereka tidak menyadari mereka baru saja mengonsumsi kafein yang sudah melebihi batas per harinya. Bayangkan saja secangkir kopi (yang mengandung 80 hingga 120 miligram kafein) saja sudah melebihi batas konsumsi per hari seseorang.
Rollins mengatakan para peneliti telah menemukan, mengonsumsi lebih dari 250 miligram kafein dalam sehari dapat mengarah pada masalah kesehatan, dan gejala-gejala seperti rasa gelisah, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan tekanan darah yang naik. “Semakin sering kita mengonsumsi, semakin banyak gejala yang mungkin akan kita rasakan, berdasarkan faktor genetika seseorang,” jelasnya. “Ada yang mungkin mengalami gejala iritasi usus (mungkin sakit di sekitar perut) atau diare. Apabila minum terlalu banyak, mungkin dapat berakibat pada depresi, susah tidur (insomnia) atau pun sulit berkonsentrasi.”
Terlalu banyak kafein ternyata dapat menimbulkan perubahan pada ritme jantung. Rollins mengatakan bahwa para pakar fisika juga menemukan bahwa kafein dapat memperburuk gejala-gejala pada orang-orang yang memiliki masalah kejiwaan, seperti depresi, gangguan bipoler (bipolar disorder), kegelisahan, dan masalah tidur.
Rollins mengatakan cara menghindari minum terlalu banyak kafein adalah dengan mencari tahu berapa banyak kafein yang terkandung di dalam minuman berenergi, dan mengkonsumsinya dalam batas yang normal.
Namun banyak perusahaan minuman tidak memberitahu jumlah kafein yang terkandung dalam minuman produksinya. Maka, ia mengingatkan, orang-orang yang mengonsumsi minuman tersebut dapat dengan mudah memasukkan unsur pemicu sistem syaraf ke dalam tubuh mereka dalam dosis yang sangat tinggi.
”Sejumlah kecil kafein dapat meningkatkan kesadaran manusia dan mengurangi lemak, membuat kita merasa sedikit lebih baik,” jelas Rollins. “Pada umumnya 250 miligram sehari adalah kadar yang aman untuk dikonsumsi bagi orang Amerika. Kadar 300 miligram seringkali sudah dianggap melebihi batas.”
Beberapa minuman berenergi mengandung lebih dari 200 miligram kafein dalam satu botol. Rollins khawatir bahwa ketika orang-orang menghabiskan seluruh isi botol, mereka tidak menyadari mereka baru saja mengonsumsi kafein yang sudah melebihi batas per harinya. Bayangkan saja secangkir kopi (yang mengandung 80 hingga 120 miligram kafein) saja sudah melebihi batas konsumsi per hari seseorang.
Rollins mengatakan para peneliti telah menemukan, mengonsumsi lebih dari 250 miligram kafein dalam sehari dapat mengarah pada masalah kesehatan, dan gejala-gejala seperti rasa gelisah, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan tekanan darah yang naik. “Semakin sering kita mengonsumsi, semakin banyak gejala yang mungkin akan kita rasakan, berdasarkan faktor genetika seseorang,” jelasnya. “Ada yang mungkin mengalami gejala iritasi usus (mungkin sakit di sekitar perut) atau diare. Apabila minum terlalu banyak, mungkin dapat berakibat pada depresi, susah tidur (insomnia) atau pun sulit berkonsentrasi.”
Terlalu banyak kafein ternyata dapat menimbulkan perubahan pada ritme jantung. Rollins mengatakan bahwa para pakar fisika juga menemukan bahwa kafein dapat memperburuk gejala-gejala pada orang-orang yang memiliki masalah kejiwaan, seperti depresi, gangguan bipoler (bipolar disorder), kegelisahan, dan masalah tidur.
Rollins mengatakan cara menghindari minum terlalu banyak kafein adalah dengan mencari tahu berapa banyak kafein yang terkandung di dalam minuman berenergi, dan mengkonsumsinya dalam batas yang normal.
sumber :http://dwi-isnein.blogspot.com/2010/07/waspadai-minuman-berenergi-beberapa.html
0 komentar:
Post a Comment