Kelamaan Menatap Komputer Bisa Bikin Leher Berlipat


Leher.jpg
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi

SEBUAH kondisi wajah baru dikeluhkan oleh para ahli bedah kosmetik. Kondisi tersebut dinamakan "computer face". Kondisi ini disebabkan oleh terlalu lama menatap layar monitor. Penderitanya pun makin meningkat.

Mereka yang bekerja di depan komputer dalam waktu lama bisa mengalami kondisi ini. Tanda-tanda mereka yang mengalami kondisi ini adalah leher berlipat, leher kalkun, serta kerutan di sekitar dahi dan di sekitar mata.

Spesialis Botox, dr Michael Prager, mengatakan bahwa kebanyakan kliennya adalah pekerja kantoran yang menunjukkan tanda-tanda penuaan dini. "Apalagi mereka yang harus mengernyit saat berpikir dan konsentrasi di depan layar monitor. Semakin sering dan semakin lama, tak heran akan ada kerutan," ujar dr Prager.

Selain itu, kulit leher tidak kencang adalah hal yang cukup mengagetkan. Hal ini terjadi karena sikap duduk yang tidak berubah dalam waktu lama. Jika Anda sepanjang waktu menatap ke bawah, maka otot leher akan memendek, akhirnya menjadi lemah, kemudian kulit-kulit di sekitar daerah tersebut pun mengendur. Slhasil, Anda terlihat seperti punya dua dagu.

Dokter yang berpraktik di London ini pun menganjurkan agar wanita menaruh cermin di meja supaya bisa memonitor apakah dia sedang merengut atau tidak. "Saat stres atau berpikir keras tentang sesuatu, kita cenderung memasang wajah merengut atau seperti marah tanpa menyadari bahwa kita sedang melakukannya. Dengan menaruh cermin di meja, kita akan terkejut betapa sering kita merengut."

Ia mengimbau agar para generasi muda yang tumbuh dengan teknologi di sekitarnya menyadari bahwa kondisi computer face ini bisa terjadi pada usia muda. Ia juga mengaku sering melihat klien yang sudah mendapatkan masalah ini sejak usia 20-an, padahal mereka baru bisa menggunakan komputer setidaknya baru-baru ini.

Beberapa langkah mudah, seperti memijat wajah, senam wajah, atau memalingkan wajah dari depan komputer sesekali akan membantu.


Sumber : Sriwijaya Post edisi Minggu 26 Sept 2010

0 komentar:

Post a Comment