Mobil-Mobil Buatan Mahasiswa Indonesia yang Merajalela di Kejuaraan Asia

Universitas Gadjah Mada (UGM)
SEMAR, mobil hemat energi buatan UGM rencananya akan turut dalam internasional Shell Eco Marathon 2010 pada tanggal 8-20 Juli mendatang di Sepang, Malaysia.


Keikutsertaannya dalam kontes tersebut mendapat dukungan pernuh dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Terlebih, pada kontes tersebut, Tim SEMAR menjadi salah satu wakil Indonesia di SEM Asia 2010.


"Saya sangat menghargai apa yang telah dilakukan para mahasiswa UGM ini dalam menerapkan aplikasi keilmuannya," katanya usai bertemu Tim SEMAR di Kepatihan, Sabtu (8/5).

Mobil diluncurkan pada tanggal 17 Maret 2010 lalu tersebut ditargetkan mampu menempuh Anyer-Panarukan atau setara jarak 1000 km dengan 1 liter bensin.

Sementara itu, Ketua Tim SEMAR UGM, Teofilus Hartono mengatakan keikutsertaan Tim UGM dalam ajang internasional ini telah mengundang banyak perhatian dan dukungan penuh dari berbagai pihak.

"Mobil yang memiliki filosofi nama salah satu tokoh pewayangan ini diharapkan dapat mengharumkan nama Bangsa Indonesia di dunia internasional," katanya.


Institut Teknologi Bandung (ITB)

Institut Teknologi Bandung meluncurkan tiga kendaraan hemat energi bernama Rajawali, Cikal dan Heave-Exia di Bandung, Senin (26/4). Ketiga mobil tersebut akan berpartisipasi dalam kompetisi Shell Eco-Marathon Asia yg akan dilaksanakan pada Juli 2010 di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Ananta Bagas, team leader tim Rajawali mengatakan konsep mobil-mobil ini telah dipikirkan sejak Juli 2009.
Mobil Rajawali menggunakan mesin 35 cc dan berbahan bakar etanol.

Bentuk kendaraan terinspirasi dari bentuk tetesan air yg aerodinamis. “Rajawali dapat melaju hingga 50-60 kilometer per jam dan menghabiskan biaya sebesar 50 juta,” ujar Ananta Bagas.
Sedangkan Teuku Naraski Zahari, team leader Mobil Cikal mengungkapkan Mobil Cikal menggunakan mesin 125 cc dan menghabiskan biaya 40 juta. Mobil Cikal dapat melaju hingga 40 kilometer per jam.
Menurut Elingselasri, team leader Mobil Heave-Exia, Heave menghabiskan biaya 25 juta dan dapat melaju hingga 36 km/jam. Mobil Heave menggunakan mesin Kanzen 80 cc yg telah dimodifikasi.
Dia menambahkan, konsumsi bahan bakar mobil Heave Exia masih 1:200 km. Namun, dirinya optimistis pada Juli nanti bisa mendongkrak konsumsi mobil hingga 1:3.200 km . Menurutnya, rekor mobil saat ini baru 1:5.385 km. “Kami akan terus memperbaiki mesin dan body akan direkonstruksi ulang sebelum dibawa serta dalam lomba,” ujarnya.
Rektor ITB Akhmaloka menuturkan, ITB selalu berkonsentrasi dalam bidang sains, teknologi, dan seni. utk itu, anggota tim mobil Cikal, mobil Heave–Exia, dan mobil Rajawali diharapkan dapat menjawab tantangan ketiga bidang tersebut. “ITB mendukung inisiatif dan usaha keras setiap mahasiswa dalam mempersiapkan kendaraan mereka,” kata dia.



Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)


Sapu Angin 2 ITS Juarai Lomba Mobil Hemat Bahan Bakar se-Asia

Tempuh Jarak 237,6 Km dengan Satu Liter Bensin

Prestasi membanggakan diraih mahasiswa Indonesia lagi. Kali ini yang mencatatkannya adalah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam Shell Eco Marathon (SEM) Asia pada 8-10 Juli lalu di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Malaysia. ITS menyabet juara dalam kategori urban concept dengan bahan bakar bensin.


Berikut mobil-mobil karya mahasiswa ITS

1. Sapu Angin 1
Dapat menempuh jarak 1000km dengan 1 liter bensin










































2. Sapu Angin 2




















Universitas Indonesia

Mobil buatan tim mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia meraih prestasi dalam kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2010 yang berlangsung pada 8 sampai 10 Juli 2010 di Sepang, Malaysia.

Mobil Equator dan mobil Pasopati menjadi runner-Up 1 dan Runner-up 2 untuk kategori urban type dengan mesin internal combustion. Kedua mobil ini juga meraih rangking 1 dan 2 pada uji emisi tipe urban non-award. Adapun untuk mobil Pasopati bersama-sama mobil Keris, yang juga hasil buatan mahasiswa FTUI, berhasil masuk lima besar dalam kategori desain terbaik.


1. KERIS

1. Body : semi-monocoque
2. Shape : stealth
3. Colours : white and gold
4. Engine : SOHC Engine, 35 cc, 4 stroke
5. Chassis’ materials : fibre glass
6. Body’s materials : fibre glass
7. Wheel(s) : 3 (three) wheels
8. Net Weight : 40 kg
9. Battery voltage : 12 v
10. Transmition : Bicycle tansmition
11. Braking system : Bicycle disk brake system

















2. PASOPATI

1. Body : monocoque
2. Engine : 100 cc engine, 4 stroke
3. Body material : thin-walled fiber glass
4. Chassis material : steel and alumunium
5. Wheel(s) : 4 wheels
6. Style : urban

7. Color : silver
8. Transmission : sprocket chain syste
9. Brakes : disk brake
10. Fuel : gasoline







3. EQUATOR

1. Body : monocoque
2. Engine : 100 cc engine, 4 stroke
3. Body material : thin-walled fiber glass
4. Chassis material : steel and alumunium
5. Wheel(s) : finger rim 16”, 4 wheels
6. Style : Sport City Car
7. Color : green color with red equator line
8. Transmission : sprocket chain syste
9. Brakes : 4 disk brake
10. Fuel : gasoline
11. Net weight : 100kg

12. Battery voltage : 12 v

1 comment:

  1. sayangnya para petinggi kita belum punya kemauan untuk membikiin pabrikan mobil nasional.
    padahal anak2 bangsa ini sudah mampu
    .
    para peringgi lebih memilih impor, mungkin karena dapat jatah dari para importir. "kalau bisa beli,ngapain bikin?", mungkin begitu mindset mereka.semoga saja mereke segera tersadar

    ReplyDelete