Vina Panduwinata & Payudaranya yang Menempel di Dada Suamiku: Marissa Haque
Isi sms saya kepada Vina Panduwinata kawan baik suamiku, sejak masih menjadi calon suami Christine Panjaitan adalah sebagai berikut: “…dear Mama Ina (panggilan kesayangan Vina Panduwinata), apa khabarnya? Semoga keluargamu baik-baik dan sehat adanya… Saya hanya tidak merasa nyaman melihat foto kalian diacara Odyssey. Saya tahu bahwa Mama Ina pernah tahu/ingat bahwa saya dan Ikangku duluuuu… saat kita semua sama-sama-sama ke Jerman melalui hadiah dari BASF Award. Saat itu Ikang dan saya sudah menikah siri. Dan padti Mama Ina pasti ingat bahwa kami berdua pernah ‘berantem/mendiamkan’ Mama Ina sekaligus karena saya tersinggung dengan prilaku tanganmu yang SANGAT RAJIN MENJAMAH seluruh bagian badan Ikang Fawzi suamiku. Saat itu kita semua sering berada didalam satu bus dalam perjalanan dari Mannheim ke Deidesheim melalui Ludswighaven menuju Stuttgard untuk melihat performance dari Al Jaerro (West Germany, September, 1986).
Namun aksi mendiamkan Mama Ina saat itu tidak berkelanjutan, karena saya pikir Mama Ina (Vina Panduwinata)belum mengetahui kami–Ikang Fawzi dan Marissa Haque–telah menikah siri yang mana dimata Allah Azza wa Jalla telah resmi sebagai suami-istri. Sehingga saat itu saya memaafkan Mama Ina (Vina Panduwinata) karena saya duga mungkin saja Mama Ina (Vina Panduwinata) kala itu masih coba-coba mendapatkan Ikang-ku menjadi ‘pacar sementara’ setelah putus dari Mas Hendi (mahasiswa Teknik UGM). Hehe… kan saat itu Mama Ina (Vina Panduwinata) belum menjadi kekasih dan calon istri Mas Boy Yudho (anak Boss ayahku almarhum di Pertamina) kan? …” Demikian kurang-lebih sepenggal sms-ku pada Mama Ina (Vina Panduwinata).
Hhhh… selang 25 tahun masa pernikahan kami, ada-ada saja gangguan tidak bekualitas menghampiri. Dari mantan calon istri suamiku dulu yang dipaksa berpisah karena masalah SARA (suku-agama-ras), dari CLBK (cinta lama bersemi kembali) di acara Sys NS dan Ida Arimurti di Zona 80 Trans TV dan Zona Memori Metro TV yang semakin populer karena ucapan Sandro Tobing sepupu-ipar Christine Panjaitan, lalu acara Addie MS dan Memes bertajuk Odyssey!
Pada acara Odyssey sendiri baik Memes maupun Addie MS tidak mengundang diriku. Memes dan Addie MS malah mendudukkan suamiku jejeran dengan teman ‘REUNI” nostalgia-nya yang dimasa lalu yang saya kenal sebagai sang comblang baik hati ‘tukang ngebo’ongin’ Ibu Nurmala Sitompul-Panjaitan sang Mama dari Christine Panjaitan. Dengan cara pura-pura naksir sama Robin Panjaitan kakak Christine Panjaitan yang selama mereka pacaran back-street diberi tugas ibu Christine Panjaitan menjadi ’satpam’ Christine. Sehingga atas upaya tersebut, sang kakak Robin Panjaitan jadi lupa menjemput adiknya yang tengah berduaan dengan Ikang Fawzi pacarnya/calon suaminya di’suatu tempat’.
Saya sudah memaafkan kejadian Ikang Fawzi suamiku yang diberi tempat duduk bersama Lisa Tungka-Feinstein sang comblang teman sesama SMA 3 yang sekaligus teman gereja Christine Panjaitan itu. Namun kejadian payudara Vina Panduwinata menempel didada suamiku Ikang Fawzi masih menorehkan luka akibat ulah acara Addie MS dan Memes istrinya itu!
Memes Adisaputra (Maemunah) itu sendiri, secara pribadi pada acara ‘REUNI’ garapan Adjie Soetama, dalam dua acara sama dan tempat berbeda, mengajukan dua kali pertanyaan sama yang tidak menyenangkan yaitu: “… kok tumben ikutan Kak Ikang Cha?”–tiba-tiba saya baru tahu bahwa panggilan ‘mesra’ Memes ke Ikang suamiku adalah menjadi Kak Ikang.
Sudah lama saya tahu dari kedua adikku Soraya Haque dan Shahnaz haque, bahwa Memes tidak menyukai caraku berbusana. Dan sejujurnya kami memang sangat berbeda! Seharusnya Memes dengan gaya busana yang telah menjadi pilihannya tidak perlu repot-repot menilai gaya busana Islami saya. Karena upaya Memes mengkritik busana saya tidak akan memberi efek apapun pada perubahan gaya busanaku. Saya telah memutuskan berjilbab, agar dapat lebih kaffah dalam Islam dan menghapus segala dosa dan maksiat tertentu yang pernah saya lakukan dimasa lalu.
Memang saat lalu gaya hidup kami–Memes maupun saya–memang sangat mirip dan sedikit bebas. Namun dengan berjalannya waktu serta semakin hari kami semua semakin bau tanah. Ada jurang menganga lebar yang sangat signifikan yang menjadi pembeda dari cara pandang hidup kami. Kini gaya busana dan gaya hidup Memes memang sangat mirip dengan Mama Ina (Vina Panduwinata) didalam memamerkan/sedekah payudara mereka semakin hari saya perhatikan semakin melorot, hingga tinggal seperempat atau sepertiga saja! Padahal payudara mereka diusia 50 tahunan sudah jatuh dan peyot dimakan usia! Semua gambar mereka yang seronok dapat dilihat dalam kapanlagi.com.
Hhhh… bagaimana caranya menyampaikan kemereka berdua yang sedang sangat getol ’sedekah aurat/payudara’ kepada para lelaki siapapun yang berada diselitar mereka. Yang saya duga dengan sangat senang hati melahap dengan kenikmatan duniawi??? Apakah suami mereka diam saja tidak merasa terganggu hak dirinya turut terbagi dinikmati lelaki lain???
Saya hanya berharap Vina Panduwinata segera insyaf, karena usia dia sudah diatas 50 tahun dan sudah bau tanah! Dan semoga tidak ada lagi Ikang Fawzi-ikang fawzi lainnya yang menjadi ‘korban’ Vina Panduwinata, sehingga menelurkan protes keras dari para istri yang merasa terganggu. Yang menyalurkan protesnya melalui blog pribadi atau sms seperti saya.
Dalam kasus Vina-Ikang saya pelajari memang terkait dengan inisiatif si Vina Panduwinata yang menjawil duluan tangan suamiku diteruskan mereka berpelukan mesra berdua, saya duga setelahnya mungkin dengan ‘mencium’ Vina-Ikang atau Ikang-Vina dipanggung–saat manggung bersama lalu (insert gambar diatas)
Sejujurnya saya tidak ikhlas suamiku Ikang Fawzi terangsang secara seksual dengan payudara Vina Panduwinata maupun payudara Memes Addie MS. Saya menyatakan KEBERATAN! Bukan saya sok suci, bahkan sayapun penuh dosa dan maksiat. Namun perjalan usia membuatku selalu ingat mati dan khawatir terpeleset ke neraka.
Rasanya seluruh perempuan normal didunia akan menyatakan pendapat yang sama dengan saya bilamana mereka berada ditempatku hari ini. Sehingga, jangan salahkan Luna Maya-Ariel Peter Pan-Cut Tari dengan apa yang mereka kerjakan. Wong para ‘oknum’ seniornya melakukan hal tebar aurat dengan tanpa rasa beban kok! Persis seperti kata pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlalri.” Begitulah gaya hidup hedonisme Indonesia yang kebarat-baratan, dimana the value of Islam bagi para oknum muslimah penyanyi tua Indonesia hanya sebagai kosmetik pelengkap dalam KTP mereka.
Innalillahi wa innailaihi rojiuuun…
Ya Allaaaaah… beda sekali… dengan apa yang telah aku lakukan dalam menjaga ‘marwah’ suami. Kubuktikan dengan pemberitaan kegiatanku dihari yang sama ketika berita acara Odyssy muncul di Indopos pagi. Acaraku dalam melakukan sosialisasi ekonomi syariah bersama MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) bersama dua repectable people Direktur Bank Muamalat dan Bank DKI, muncul setengah halaman full color dikoran Republika.
Saya sudah memaafkan Ikang Fawzi suamiku yang berjanji tidak akan lagi ‘gatal’ tangannya main pelak-peluk dan ciam-cium/cipika-cipiki ala Tukul dengan seluruh perempuan yang bukan muhrimnya!
Apalagi dengan perempuan sejenis Memes Addie MS dan Vina Panduwinata para perempuan berpayudara 2/3 atau 3/4 terbuka yang membuat diri Ikang Fawzi suamiku saya duga jadi ‘gemas’ ingin memeluk dan menciumnya.
Tentu hati saya terluka. Terutama karena saya telah berjilbab dan ingin dalam hal menjaga marwah istri, suamiku tercinta Ikang Fawzi mampu dan bersedia ikhlas meminta maaf dan secara sadar mengurangi hal-hal yang secara fisik dan kasat mata pasti akan menyakiti hati istrinya–yang katanya sehari-hari paling dicintainya itu… (hehe… hari ini saya merasakannya teramat-sangat-kelewat gombal!). Au’ ah ‘lap! Hehehe…
Kita lihatlah kedepan… setelah 25 tahun masa perkawinan tanpa kendala, siapa kedapannya yang lebih mampu menjaga marwah keluarga dalam menjaga komitmen satu istri-satu suami-sampai mati! Atau sengah mati? (smile).
Saya menunggu suamiku pulang dari Trans TV–tadi pagi acara live bersama grup album REUNI. Ada Memes, namun tanpa Vina. Saya tidak berharap Memes Addie MS tidak sedang tebar oayudara pagi ini, karena itu kebiasaan dan ciri dia sejak tahun 2009 lalu. Suamiku tahu bahwa saya Marissa Grace Haque istrinya sedang tidak happy hari ini. Karena kelakuan suamiku seperti tampak pada foto-foto tersebut diatas. Namun saya hanya ingin meminta maaf karena telah very rude terhadap keinginan alami seksualnya terhadap para teman-teman perempuan penyanyi tua lamanya bernama Vina Panduwinata dan Memes Addie MS–yang saya pikir sangat tidak Islami.
Saya juga ingin Ikang Fawzi suamiku tercinta meminta maaf padaku dan bersedia setiap hari membaca “doa tolak maksiat mata” sebuah sms kiriman salah seorang mursyidku Ustad Maskur Qurays Imam Besar Masjid Senayan Jakarta. Tujuanku agar rumah tangga kami dijauhkan dari marabahaya, segala macam maksiat (mulai dari maksiat majalah Play Boy, maksiat situs porno dan Play Boy, maksiat video porno Miyabi, bahkan maksiat kebanyakan pria yang berada diseputar kehidupan saya yang selama ini selalu berkilah mencari ‘pahala’ melalui paha-paha perempuan murahan yang saya duga memang dengan sengaja menebar pesona dengan target tertentu bagi pria yang ditemui dihari tertentu sebagai pemuasan ‘dahaga’ sesaat yang menyesatkan!
Mata adalah salah satu indera manusia untuk melihat kebesaran-Nya, namun juga dapat terpeleset merendahkan pemilik yang dititpi karunia penglihatan tersebut. Karenanya bagi para pria dewasa yang ingin menjaga marwah diri dan istri serta seluruh keluarganya, dapat mengamalkan sebanyak-banyaknya setiap hari dari dua (2) buah doa dibawah ini.
Doa tersebut sebagai berikut:
(1) “Bismillahirrahmanirrahiiiim… Allahuma innia’udzubika min fitnatinnisaa wa lazaabil qabri.”
Artinya: Ya Allah, aku berlindung dari fitnah wanita/perempuan dan siksanya azab kubur.
dan ketika selesai membasuh/ba’da istinja/ba’da buang hajat besar/kecil:
(2)”Bismillahirrahmanirrahiiiim… Allahuma thohor qolbi minannifaqi, wa hassin fajri minal fawaahist.”
Artinya: Ya Allah… sucikanlah hatiku dari kemunafikan, peliharalah fajri-ku (vagina bagi perempuan dan penis bagi pria), dari kejahatan nafsu, dan haramkanlah jazadku dari siksa api neraka.
Demikian doa yang akan saya minta Ikang Fawzi suamiku tercinta membacanya setiap hari–insya Allah dengan bimbingan ikhlasku yang belum menadi ustadzah ini–agar semakin tua semkin bijak dan ‘jinak.’ Sehingga walau tetap bergaul dengan teman musisi lamanya, insya Allah ‘keliaran’syahwat’ tertentu seperti kejadian dalam gambar diatas tidak perlu jadi berkelanjutan.
Saya akan membiarkan ‘ Tangan’ Allah Azza wa Jalla saja yang menjadi pembimbing abadi kami berdua, serta seluruh keluarga dan mereka yang dekat dihati, agar diselamatkan-Nya didunia serta di akhirat. Dan dijauhkan dari azab pedih-Nya kelak.
Amiiin… Ya Robbal Gofur Ya Robbal Alamiiiin…
Allah Robbul Izzati ampuni kami yan lemah serta aniaya ini… jagalah keluarga kami….lapangkanlah keberkahan dan ridho-Mu, kami hanya makluk aniaya yang berharap syafaat-Mu dihari akhir nanti…
Sumber: http://marissahaque.blogdetik.com/
0 komentar:
Post a Comment