Asahlah Kapakmu…



Alkisah seorang pemuda gagah dan berani bekerja pada seorang majikan yang memiliki banyak sekali hutan kayu keras.

Suatu hari sang pemuda yang tadinya bekerja di bagian pengolahan dipindah pada bagian penebangan oleh majikannya dan ia dijanjikan bonus besar jika ia mampu menunjukkan prestasi kerja yang gemilang.

Dengan berbekal sebuah kapak baru, lebar dan bagus maka mulailah ia menebang…
satu.. dua.. tiga..
pohon dia tumbangkan dari pagi, hingga sampailah waktunya matahari mulai bergeser ke arah barat menuju peraduannya tanda hari akan berganti malam.

Si pemuda pun pulang dengan hasil tebangan pohon yang sangat memuaskan, hari itu ia dapat menebang 10 pohon dan ini adalah prestasi yang sangat luar biasa. Dengan bangga ia laporkan hasilnya ke majikannya. Sang majikanpun bangga dan memuji kerja keras si pemuda.

Keesokan harinya, kembali si pemuda turun ke hutan dan kembali menebang dengan semangat yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pula.
Namun,.. ketika hari sudah mulai sore ia dapati hasil tebangannya tidak lebih baik dari kemarin, ia hanya mampu menumbangkan 8 pohon saja.

Hari-hari berikutnya ia kembali menebang pohon.. dan kembali pula ia dapati kekecewaan pada dirinya karena tidak mampu menghasilkan performa kerja yang lebih baik dari hari pertama, padahal ia telah melipatgandakan tenaganya, ia telah datang lebih pagi dan pulang lebih sore bahkan hampir malam, tetapi tetap saja hasilnya tidak lebih baik, bahkan dari hari ke hari justru terus menurun..

Diujung rasa kecewa dan frustasi, si pemuda mendatangi sang majikan serta mengutarakan hasil kerjanya dan ia laporkan semua hasil itu secara rinci hari demi hari. Hingga suatu hari si pemuda tersebut bertanya kepada majikannya.

“Wahai tuan majikan, gerangan apa yang membuat prestasi kerja saya terus menurun padahal setiap hari saya datang lebih awal dan pulang lebih belakangan dengan tenaga yang telah saya lipat gandakan,.. tetapi hasil yang saya peroleh sungguh jauh dari harapan.?”


“Anakku, sungguh bapakpun tidak mengerti gerangan apa yang telah terjadi pada kamu dan pekerjaanmu, namun ada satu pertanyaan yang ingin saya ajukan padamu.”

“Baiklah tuanku, apa yang hendak tuan tanyakan pada saya ?”

“Nak, kapan engkau terakhir kali mengasah kapakmu ?”

Banggg..!!! seperti tersadar dari sebuah mimpi, si pemuda kaget dengan pertanyaan itu.

“Tidak pernah tuanku, hamba terlalu sibuk dengan pekerjaan hamba sehingga hamba lupa mengasah kapak hamba”

“Kalau begitu, itulah masalahmu nak, kamu tidak pernah mengasah kapakmu sementara dari hari-kehari kapakmu bertambah tumpul, wajar kalau apa yang kamu hasilkan semakin berkurang.. sekarang, mulailah kau asah kapakmu dan bekerjalah kembali, lalu asah lagi kapakmu setiap engkau merasa bahwa kapakmu telah menumpul.”

============================


Sebuah kenyataan harian yang sering kita hadapi, manakala kesibukan kerja membuat kita lupa untuk mengasah keterampilan dan kemampuan kita menjadi lebih baik. Bahkan sering kali kita bangga menjuluki diri kita dengan julukan P-7 (Pergi Pagi Pulang Petang, Penghasilan Pas Pasan) tanpa pernah terpikir untuk meningkatkan kemampuan diri agar esok lebih baik dari hari ini.

Pernah saya bertanya pada beberapa operator disebuah pabrik, “Apa yang kamu mimpikan 10 tahun yang akan datang ?” dari 50 orang yang ditanya, hanya 2 orang yang menjawab “saya ingin jadi supervisor di pabrik ini”, sisanya menjawab dengan bahasa klasik “ingin jadi pekerja yang baik”, “taat aturan”, dan sebagainya.



Mereka lupa, kalau 10 tahun lagi kondisi fisik mereka akan melemah, tenaga mereka akan terus berkurang, dan sangat mungkin sakit-sakitan.

Sedangkan, jika otak yang kita asah, keahlian yang kita kembangkan, maka semakin hari kita akan semakin pintar dan semakin ahli pada bidang yang kita tekuni, hingga ketika usia beranjak tua, maka tuanya seseorang yang skill-full, berwawasan luas, dan berpikir cerdas akan sangat dibutuhkan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Karena itu, mari luangkan waktu kita untuk mengasah kapak pikiran kita, kapak keahlian kita, kapak wawasan kita, agar semakin hari kapak kita menjadi semakin tajam dan selalu siap digunakan. Seperti apa yang dinasehatkan oleh Steven R Covey dalam bukunya “The Seven Habits of Highly Effective People”.

Semoga bermanfaat,


Sumber : http://www.infometrik.com/2009/11/asahlah-kapakmu%E2%80%A6/

0 komentar:

Post a Comment