Akibat Pemanasan Global, Air Laut Pasang
Setiap tahunnya diperkirakan debit air tawar yang mengalir ke lautan semakin banyak. Menurut profesor ilmu bumi dari Universitas California Jay Famiglietti, besarnya debit air tawar disebabkan hujan dan badai yang semakin sering terjadi seiring dengan pemasanan global.
Menurut penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Proceedings National Academy of Sciences ini, setiap tahunnya volume air di laut meningkat sekitar 18 persen dan menyumbang peningkatkan tinggi permukaan laut sebesar 1,5 persen per tahun.
Famiglietti menduga air tawar yang masuk ke samudera itu berasal dari sungai-sungai yang bermuara ke laut dan akibat mencairnya gunung es di kutub. Padahal, menurut dia, semakin sedikit air tawar yang mengalir ke laut, maka semakin kehidupan manusia dan ekosistemnya akan semakin baik. "Air tawar sangat penting bagi manusia, tumbuhan dan binatang," katanya.
Untuk mendapatkan hipotesa tersebut, Famiglietti mulai mengamati kenaikan permukaan laut, tingkat curah hujan dan penguapan di bumi melalui pencitraan satelit selama 13 tahun. "Penguapan dari laut meningkat dan menyebabkan curah hujan meningkat," katanya.
Tingginya penguapan dunia ini, menurut Famiglietti, disebabkan semakin besarnya emisi gas rumah kaca yang memicu peningkatan suhu secara global. Dengan temperatur bumi yang semakin panas, maka air menguap lebih cepat kemudian membentuk awan tebal dan melepaskan badai yang jauh lebih kuat ke permukaan tanah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment