Naluri keingintahuan saya mendadak menyeruak saat membaca timeline di Twitter tentang kehadiran SITTI.
“Mahluk apa pula ini?”. saya bertanya-tanya dalam hati. Saya kian penasaran saat membaca artikelnya di blog yang menghebohkan “Hari ini Indonesia Menantang Google Inc.”, tepat dihari pertama bulan Oktober 2010.
Setelah menelusuri lebih jauh, pahamlah saya, siapa atau tepatnya apakah gerangan SITTI itu.
SITTI adalah Platform Iklan Kontekstual berbasis “pay per click”, mirip dengan konsep Google Ad-Sense, namun khusus untuk Bahasa Indonesia. Jadi iklan yang dipasang dihalaman blog/web berkonten bahasa Indonesia akan tampil sesuai dengan konten dimana script SITTI dipasang. Nama SITTI sendiri konon “diilhami” dari nama tokoh novel karya Marah Rusli yakni Siti Nurbaya. Saat ini, SITTI menyajikan 2 website, yakni SITTI Belajar untuk pemasang iklan dan Belajar SITTI untuk penerbit iklan (publisher)
Sebuah terobosan berani dan menarik.
Populasi Internet di Indonesia sudah mencapai 38 juta dengan perkembangan sebesar 1150% dalam 9 tahun terakhir. menjadi sebuah pasar potensil untuk berinteraksi dan memasarkan produk. Dengan 2 juta blogger yang terus tumbuh secara eksponensial di Indonesia dan memproduksi konten-konten beragam dan unik, menjadi “publisher” yang ampuh memasarkan produk melalui iklan kontekstual yang dipasang di blognya. Dilain pihak, para pengiklan produk di Indonesia melalui SITTI akan mendapatkan manfaat besar, melalui strategi pemasaran yang “segmented” sesuai dengan konten blog dimana script SITTI diletakkan.
SITTI memasuki celah ini dengan cerdas, terlebih ketika Google sang penggagas Ad-sense, sepertinya tidak terlalu sepenuh hati menggarap potensi besar ini di Indonesia.
SITTI akan menjadi jembatan. Tidak hanya buat para blogger yang bertalenta menulis dan berkeinginan mendapatkan penghasilan sampingan, namun juga para pengiklan produk memperoleh lahan promosi yang unik, berbeda, dan tepat sasaran. Simak penjelasan SITTI mengenai peran strategisnya ini:
SITTI memang hanya sebuah mesin. Mesin yang telah disekolahkan. Mesin yang mengerti bahasa Indonesia yang baik, benar, yang 4lay, yang nyleneh, bahkan yang slang jadul sekalipun. Dengan kemampuan ini, SITTI menjadi “biro jodoh” para pengiklan dan para pemilik situs. Bayangkan, kalau ada 50.000 blog yang menulis 50.000 artikel yang berbeda. Ada yang menulis tentang sepatu, mobil, lapangan bola, bahkan Luna Maya. Bayangkan, bahwa dalam waktu 1 detik, SITTI bisa membaca semua artikel ini lalu mencari “jodoh” iklan yang tepat untu disajikan kepada mata yang memang tertarik. Dalam satu detik. Bayangkan.
Inilah SITTI. Kalau Google Adsense® punya dunia, SITTI punya Indonesia. Dan hanya Indonesia.
Sebuah “jembatan digital” yang cerdas. Dan tentu idealisme (dan juga kenekadan) yang diusung oleh SITTI layak diapresiasi dan patut didukung sebagai bagian dari upaya meningkatkan sinergi interaktif antara penerbit dan pemasang iklan online di Indonesia. ZAO BEGUN di Rusia adalah contoh sukses pengelola iklan kontekstual dan menjadi acuan SITTI untuk ikut bergerak berada pada posisi berhadap-hadapan dengan sang raksasa Google. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2004 ini masih tetap hidup hingga kini dari bisnis yang dikelolanya.
Saya tersenyum saat membaca artikel SITTI mengenai obsesinya menantang terang-terangan Google Inc, di blognya:
Kami menantang Google,inc untuk berkompetisi. Mohon maaf.
Sekali lagi, Maaf banget. Saya takut sama Google.
Google punya 1 juta server. SITTI punya 6.
Google punya 20.621 orang. SITTI punya 20.
Google punya 1.000 PhD. yang bekerja disana. SITTI punya 1, dan itupun nggak lulus-lulus setelah 6 tahun berusaha.
Google mendatangkan Rp 230 trilliun dalam satu tahun. SITTI mendatangkan Rp 630ribu dari penjualan teh botol di koperasinya Udin, si OB di kantor SITTI.
Google punya dunia. SITTI punya Indonesia. Dan hanya Indonesia.
SITTI hanya punya dua hal yang lebih dari Google; nekad dan teh botol. Itu pasti.
SITTI adalah sebuah mesin yang sudah “belajar” dari 600 juta halaman situs atau blog berbahasa Indonesia. Kami adalah orang-orang nekad yang merasa bahwa dunia digital ini harus menjadi economic enabler untuk banyak orang. Kami mau si Udin, OB kita dikantor SITTI, suatu saat punya blog untuk berjualan teh botol, coklat superman dan kacang mede merek bu Jono. Kita mau Udin menjadi wirausahawan yang sukses dengan medium digital
Ah, SITTI memang menggoda.
Tapi SITTI tidak sekedar memasang mimpi yang “asal-asalan”.
Pada tanggal 1 Oktober 2010, ketika pencanangan versi BETA-nya, SITTI sudah mendapatkan 80 juta pageviews, meluncurkan 2700 iklan di SITTI platform. Iklan-iklan ini datang dari 529 brands yang mau masuk ke dunia digital lebih dalam lagi. Ini sebuah awal yang bagus, dan semoga laju SITTI kian melejit dengan menyempurnakan fitur-fiturnya.
Selamat datang SITTI !
0 komentar:
Post a Comment