Bahaya gula pasir

tebu_620

Berapa sih konsumsi gula harian kita? Menurut panduan yang dikeluarkan Asosiasi Jantung Amerika, tambahan gula yang direkomendasikan setiap hari tidak boleh lebih dari 100 kalori (setara 6 sendok teh) untuk wanita dan 150 kalori (9 sendok teh) untuk pria.

Konsumsi gula berlebih selama ini identik dengan kegemukan, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Tetapi, riset terbaru membuktikan bahwa, terlalu banyak mengonsumsi gula ternyata memengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh.

Miriam Vos, MD dan koleganya dari Atlanta Emory University, meneliti kaitan antara tingginya asupan gula tambahan pada orang-orang Amerika dan kontribusinya pada tingginya kolesterol. Gula tambahan adalah pemanis berkalori yang biasa dipakai dalam makanan, seperti cokelat, cake, atau es krim. Selain sebagai penambah kalori dan pemberi rasa manis, tidak ada tambahan gizi lain dari gula jenis ini.

Responden dalam penelitian yang mengonsumsi gula tambahan paling banyak ternyata memiliki kadar kolesterol jahat paling tinggi dan kadar trigliserida paling tinggi. Sebaliknya dengan orang yang mengonsumsi gula paling sedikit, kadar kolesterol baiknya tinggi dan rendah trigliserida.

Miriam menemukan, selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan konsumsi gula pada penduduk Amerika atau rata-rata mereka mengonsumsi 360 kalori. Menurut pakar nutrisi dari University of Vermont, AS, profesor Rachel K.Johnson, PhD, hanya segelintir orang Amerika yang mematuhi standar asupan gula per hari.

Ganti Gula Harian Anda!
Sebenarnya, gula dijumpai secara alami pada beberapa makanan, seperti kismis dan kurma. Gula dalam buah disebut dengan fruktosa. Yang dimaksud gula tambaan adalah sukrosa (gula pasir) dan pemanis buatan lainnya. Gula jenis ini sering tersembunyi di dalam makanan.

Untuk mengukur asupan gula yang kita konsumsi, Johnson menyarankan agar kita memperhatian label yang tercantum dalam kemasan makanan atau minuman.”Bila dalam label terdapat kata “sirup”, sukrosa, fruktosa dan dextrose, itu adalah pemanis tambahan,” katanya.

Cara terbaik untuk membatasi konsumsi pemanis tambahan adalah dengan mengurangi konsumsi minuman, bukan cuma softdrink tapi juga jus buah dan minuman sport yang banyak mengandung gula.

Sebuah penelitian lain (non publikasi) menyebutkan bahwa gula jawa, atau gula kelapa atau gula merahjauh lebih aman dibandingkan dengan gula pasir. Bahkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi gula juga berpengaruh terhadap perbaikan penyakit gula alias diabetes. Cobalah ganti gula anda dengan gula jawa dan ikuti aturan konsumsi gula dengan benar dan disiplin

Hindari gula meskipun anda sehat!

gula_pasir_620_5

Kita masih ingat nasehat untuk menggosok gigi setalah makan, atau menjelang tidur, atau setelah makan cokelat, atau setalah mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis (kadar gula tinggi). Nasehat ini juga bermakna bahwa kita harus mengurangi gula karena kita mendapatkan “gula” dari berbagai sumber dalam makanan harian kita.

Kita tidak harus mengkonsumsi gula pasir (gula tebu) bahkan untuk berhari-hari, karena sebagian besar makanan pokok kita mempunyai komposisi gula yang tinggi. Gula termasuk glukosa, fruktosa (seperti dalam gula buah), laktosa (seperti dalam susu), sukrosa (seperti disebutkan dalam tabel gula), maltosa atau malt (seperti dalam beras malt dan madu), selai (berisi jus terkonsentrasi sehingga kadar gula buahnya/fruktosa sangat tinggi), sirup maple, sirup jagung, gula aren (secara tradisional digunakan dalam masakan makrobiotik) tidak berbeda jauh dari gula tebu. Bahkan alkohol adalah gula. Semua gula yang bermasalah dengan berbagai cara. Inilah alasan mengapa kita “tidak” membutuhkan gula.

Industri gula tidak menurun dan obesitas terus meningkat. Gula adalah penyebab utama dalam kasus melawan obesitas. Bagi penderita obesitas, mengkonsumsi bahkan satu sendok teh gula setiap hari akan menyebabkan ketidakseimbangan metabolik yang menyebabkan obesitas. Gula harus dihindari, tidak hanya oleh obesitas, tetapi oleh individu yang sehat.

Apakah alasannya sehingga gula harus dihindari ? Nancy Appleton, PhD, ahli gizi klinis, telah menyusun 146 daftar bagaimana gula merusak kesehatan Anda dalam bukunya Lick the Sugar Habit. Berikut adalah beberapa di antaranya :

* Gula dapat menurunkan hormon pertumbuhan (tombol untuk tetap muda dan ramping)
* Gula feed kanker
* Gula meningkatkan kolesterol
* Gula dapat memperlemah penglihatan
* Gula dapat menyebabkan kantuk dan penurunan aktivitas pada anak-anak
* Gula dapat mengganggu penyerapan protein
* Gula menyebabkan alergi makanan
* Gula kontribusi untuk diabetes
* Gula dapat menyebabkan eksim pada anak-anak
* Gula dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular
* Gula dapat merusak struktur DNA
* Gula dapat menyebabkan hiperaktif, kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, dan mudah tersinggung pada anak-anak
* Gula memberikan kontribusi terhadap pengurangan pertahanan terhadap infeksi bakteri (penyakit menular)
* Gula sangat membantu pertumbuhan yang tidak terkendali dari Candida Albicans (infeksi ragi)
* Gula menyumbang osteoporosis

Tubuh mengubah gula menjadi 2 sampai 5 kali lebih banyak dalam aliran darah dibandingkan pati. Dengan 146 alasan mengapa gula terbukti buruk bagi kita, hanya ada satu alasan yang menarik tentang gula. Apakah itu? Alasan tersebut adalah karena rasanya yang baik dan membuat kita merasa nyaman sementara. Inilah satu hal yang perlu perlu dipelajari

Dan banyak info yang diperoleh bahwa para pemburu kesehatan bersedia membayar mahal demi mendapatkan sensasi “rasa manis” dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ketika gula tebu (gula pasir) sudah di black list, kemudian HFCS (high fructose corn syrup) alias gula jagung juga dinyatakan berbahaya, pemburu kesehatan yang masih keranjingan dengan sensasi rasa manis terus mencari alternatif pemanis aman.

Salah satunya adalah meniti lagi ke masa lalu, pemanis tradisional dan secara turun-temurun telah digunakan sebagai pemanis dan aman.

Gula yang berasal dari Indonesia dan benar-benar aman dikonsumsi secara turun-temurun beraba-abad bahkan telah diteliti oleh para ahli adalah gula jawa, atau gula kelapa, atau gula merah.

Saat ini puluhan bahkan ratusan ton gula kelapa dalam bentuk granule telah dan terus diekaspor ke beberpa negara. Kalau anda memberli gula kelapa di Amerika, atau di belanda misalnya, besar kemungkinan adalah gula yang berasal dari Jawa tengah, terutama Banyumas yang menjadi sentra produksi gula jawa terbaik sampai saat ini dengan harga “terbaik”.

Ketika seluruh dunia tertuju kepada gula jawa, atau gula merah, atau gula kelapa, akankah anda masih terus mencari pemanis yang lain?

1 comment: