Kopi Cappucino dan cara pembuatannya


Kopi Cappuccino adalah salah satu varian kopi yang di buat dari kopi espresso. Kopi ini berasal dari Italia. Penggemar kopi ini temasuk banyak terutama kalangan wanita yang kurang menyukai rasa pahit kopi karena rasanya yang manis dari campuran susu dan taburan coklat bubuk di atasnya.

Produk kopi instant Cappucino bahkan telah menjadi senjata utama beberapa perusahaan kopi instan besar di Indonesia. Rasa kopi Cappucino memang bisa masuk kesegala kalangan baik pria, wanita tua dan muda.

coffee cappuccino

Tahukah anda bagaimana proses pembuatan secangkir kopi ini? Kopi Cappuccino pada dasarnya terdiri dari 1/3 bagian kopi espresso, 1/3 bagian susu panas dan 1/3 bagian busa susu. Peralatan yang digunakan untuk membuat kopi ini cukup sederhana yaitu sebuah mesin pembuat kopi espresso, mesin pembuat busa susu dan pemanas untuk susu. Mesin espresso terkadang juga sudah di lengkapi dengan alat pembuat busa susu. Sebagai pemanis biasanya di atas busa susu di taburi coklat bubuk atau kayu manis bubuk.

Jika anda berencana membuka kafe kopi maka kopi Cappuccino adalah minuman yang wajib anda sertakan dalam daftar menu anda. Untuk membuat kopi Cappuccino yang enak anda bisa mencoba resep berikut ini.

Pertama-tama buatlah kopi espresso menggunakan mesin pembuat espresso dengan bubuk kopi halus andalan anda. Sebagai ide mungkin anda bisa mencoba kopi Luwak Indonesia karena sepertinya masih jarang di gunakan sebagai bahan pembuat kopi Cappuccino dan bisa anda jadikan sebagai menu andalan kafe anda. Buatlah kopi Luwak espresso dengan 15 gram bubuk kopi Luwak asli.

Selanjutnya anda perlu membuat busa dari susu dengan menggunakan mesin pembuat busa susu. Jangan lupa siapkan juga susu panas untuk di campurkan ke dalam espresso.

Langkah terakhir adalah masukkan kopi espresso yang sudah jadi ke dalam cangkir keramik yang bisa menahan panas sebanyak 1/3 bagian cangkir. Kemudian tuangkan susu cair panas sampai 2/3 cangkir. Langkah terakhir adalah dengan menyendok busa susu dari mesin pembuat busa dan meletakkannya di atas campuran espresso dan susu panas hingga memenuhi cangkir. Setelah itu kopi Cappuccino anda siap di sajikan.

Jangan lupa memberikan taburan coklat bubuk atau kayu manis bubuk di atas busa susu untuk menambah citarasa Cappuccino anda. Untuk mempercantik penampilan kopi cappuccino biasanya barista yang sudah berpengalaman menghias bagian atas kopi cappuccino dengan bentuk-bentuk yang indah. Keahlian tersebut bisa anda pelajari dan biasanya di kenal dengan sebutan seni Latte (latte art).

Seperti juga pembuatan makanan ataupun minuman anda juga perlu melatih keahlian anda membuat kopi Cappuccino supaya mendapatkan bentuk dan rasa yang pas dari campuran kopi Luwak espresso dan susu. Pastikan juga anda menggunakan bubuk kopi Luwak yang segar supaya pelanggan anda puas dengan kopi anda.








sumber : http://www.jpwcoffee.com/kopi-cappucino-dan-cara-pembuatannya

Hagia Sophia (Istambul-Turki)

Sebagian besar bangunan museum di dunia pasti punya cerita sejarah. Tapi Hagia Sophia di Istanbul, Turki punya cerita yang unik. Sebelum 'disulap' menjadi sebuah museum, bangunan ini dulunya pernah menjadi gereja dan masjid.

Turki adalah satu-satunya negara yang terletak di dua benua yakni Eropa dan Asia. Salah satu kota bersejarah di Turki adalah Istanbul. Banyak bangunan bersejarah di kota ini, dan satu di antaranya adalah Hagia Sophia.

Inilah bangunan yang memiliki begitu banyak mozaik indah.
Selama 916 tahun berdiri sebagai gereja, dan 481 tahun sebagai masjid (saat Konstantinopel ditaklukan oleh sultan Mehmed II).
 Di beberapa bagian masih dapat dilihat mozaik yang menggambarkan Yesus, sementara di bagian lain terpampang ukiran kaligrafi nan indah. Membuktikan, kedamaian harusnya dapat tercipta meski di atas perbedaan. 










Hagia Sophia merupakan sebuah gereja selama masa kekaisaran Bizantium Romawi. Namun setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Dinasti Usmaniyah Turki pada tahun 1453, Hagia Sophia berubah fungsi menjadi masjid. Interior gereja sama sekali tidak berubah walaupun belakangan berubah menjadi masjid. Hanya ditambah dengan kaligrafi Islam dan mimbar untuk tempat imam shalat.

Sejarah

Masa Turki Utsmani

Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Jumatnya langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat.


Di dalam Hagia Sofia, Istanbul, Turki
Berbagai modifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan mesjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di selatan.
Selim II (1566-1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.
Lantas selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai mesjid.
Patung, salib, dan lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat.


Masa 'Modern'

Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatürk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Mulailah proyek "Pembongkaran Hagia Sophia".
Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen.
Sejak saat itu, Gereja Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul.
Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.






 









Anda yang pernah berkunjung ke tempat ini, silahkan share di sini yaaa....


(dari berbagai sumber)

Belajar Hemat Energi dari Taiwan


Bukan hal baru sebenarnya jika negara yang luas wilayahnya kecil lebih mudah dalam pengembangan teknologi-teknologi terbaru. Beberapa negara seperti Singapura, Brunei Darussalam, termasuk Taiwan telah membuktikannya.



Selain unggul dalam hal pengembangan bidang semikonduktor, Taiwan juga menaruh perhatian penuh pada pengembangan energi terbarukan (renewable energy).

Negara ini telah menargetkan sekitar 14,9% kapasitas terpasang dari kapasitas total energi yang dibutuhkan untuk penggunaan energi terbarukan pada 2025.

Padahal, jika dilihat dari luas lahan yang tersedia, Indonesia (terutama di luar Pulau Jawa) memiliki sejumlah lahan kosong yang belum termanfaatkan.

Sekarang ini, Taiwan mengalokasikan sekitar 20.000 hektare dari lahan yang tersedia untuk keperluan agrikultur, di sana mereka juga mengembangkan energi matahari (solar power) dan energi angin (wind power). Bahkan karena keterbatasan lahan, Biro Energi Taiwan merencanakan pengembangan sekitar 1 juta panel surya untuk atap, 1.000 turbin untuk wind power, baik di laut maupun di darat. Jika proposal ini berjalan sesuai prediksi, maka energi terbarukan ini akan mampu menopang kehidupan sekitar 8,9 juta jiwa warga Taiwan dengan energi yang dibangkitkan sekitar 35,6 miliar kWh per tahunnya.








Menariknya lagi, Pemerintah Taiwan mendukung penuh program pengembangan energi terbarukan ini. Sejauh ini negeri Formosa telah memasang empat turbin angin dengan daya masing-masing 660 kW di Miliaw, dua unit dengan daya masing-masing 1.750 kW di kawasan Hsinchu, dan empat unit lainnya dengan daya masing-masing 600 kW di Pulau Penghu.

Begitu pula dengan hydropower (sumber daya dari air), dengan total kapasitas terpasang mencapai 4.305,1 GWh pada tahun 2008. Selain itu energi panas, energi surya, dan energi biomasa telah banyak dikembangkan di negara ini.

Mari kita simak di negeri kita Indonesia. Sudah warning untuk kita semua, mengenai hemat energi tersebut. Padahal, meningkatnya konsumsi energi rumah tangga dan komersial, telah menjadikan Indonesia sebagai net importer energy. Kebutuhan akan minyak bumi terus meningkat (37%-43,5%), begitu pula dengan gas bumi (61,7%) dan listrik (64,2%), sedangkan produksinya terus menurun (mencapai 8,53%).

Masyarakat umumnya tidak sadar bahwa kita dalam krisis energi saat ini, sehingga pemborosan energi tidak bisa lagi ditolerir.

Indonesia,  memang masih memiliki stok sumber daya alam (dalam hal ini bahan bakar fosil) yang masih dapat dikategorikan berlimpah hingga dua generasi ke depan. Tapi harus diwaspadai juga prediksi para ahli bahwa pada tahun 2051, produksi minyak bumi akan mengalami penurunan hingga 70% dari total produksi saat ini.

Minyak bumi, sebagaimana kita ketahui, menyumbang hingga 34% dari total energi utama dunia. Sedangkan gas alam akan mengalami penurunan produksi pada tahun 2045, sedangkan batu bara hanya mampu bertahan hingga tahun 2100.

Dalam banyak studi, Indonesia menyimpan ribuan energi terbarukan untuk menangani krisis energi, seperti energi matahari, energi biomasa, hydropower (sumber daya air), energi angin, energi panas bumi (geotermal), hidrogen, biodiesel (yang sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum maksimal), bioetanol dan gasifikasi batubara. Namun, kesemuanya itu hampir sebagian besar hanya sebatas wacana dan sedikit sekali pengembangan yang  telah dilakukan.

sumber :  http://aceh.tribunnews.com/2013/01/12/belajar-hemat-energi-dari-taiwan

Strategi Korea Selatan Dalam Menata Pariwisata Negerinya

BICARA mengenai pariwisata, Korea Selatan (Korsel) merupakan salah satu negara yang sangat serius dalam mengelola pariwisata, baik dari sumber daya alamnya, maupun sumber daya manusianya yang sangat terampil. Hal ini tak terlepas dari peran serta pemerintah dalam menyukseskan sektor pariwisata di Korsel, sehingga menjadikan Korsel sebagai sebuah destinasi favorit wisatawan mancanegara.




Setidaknya ada tiga poin penting yang dilakukan Pemerintah Korsel, sehingga kepariwisataan negeri ini begitu maju sekarang.

Pertama, sarana transportasi. Sebagai negara dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, sistem transportasi di Korsel, seperti pada moda transportasi subway, sudah menggunakan mesin pembelian tiket dengan sistem full touch screen (layar sentuh). Layanan ini tersedia dalam tiga bahasa, yakni Korea, Inggris, dan Mandarin.

Para pengguna subway juga tak perlu khawatir bakal antre saat beli tiket, karena mesin pembelian tiket di setiap stasiun subway tersedia dalam jumlah yang memadai dan kondisinya semua siap pakai.

Tak perlu pula khawatir mengenai stasiun tujuan Anda, karena di dalam subway terdapat layar informasi dan operator yang menginformasikan stasiun selanjutnya dalam bahasa Korea dan Inggris. Hal ini akan sangat membantu para turis yang tak paham bahasa Korea.

Kedua, sarana publik. Pemerintah Korsel sangat serius mengelola sarana publik, seperti toilet umum, maupun taman bermain. Anda tidak akan pernah menemukan toilet umum yang kotor ataupun taman bermain yang dalam kondisi rusak, meskipun masuk hingga ke pelosok pedesaan jauh dari kota besar.

Ketiga, taman bermain. Tempat ini ditata dengan apik dan terdapat berbagai macam peralatan olahraga yang berfungsi dengan baik.

Keempat, fasilitas wisata. Hal ini memegang peranan yang penting dalam perkembangan pariwisata di Korsel. Seluruh tempat wisata di negeri ini sudah menerapkan sistem dwibahasa, yakni bahasa Korea dan Inggris, mencakup nama objek wisata, papan informasi, brosur, map, dan lain sebagainya. Bahkan di National Museum of Korea tersedia brosur dalam bahasa Rusia, Jepang, bahkan bahasa Indonesia. Wow...



Hal ini menjadi kelebihan tersendiri dari Korsel yang sangat memperhatikan hal-hal yang bersifat detail seperti tersedianya brosur dalam berbagai bahasa tersebut.

Bicara mengenai pariwisata, tentu tak lepas dari fenomena Hallyu atau Korean Wave, di mana saat ini Korsel mulai mendominasi dunia entertainment. Bukan hanya di wilayah Asia, tapi bahkan merambah ke pasar Eropa dan Amerika. Hal ini ditandai dengan suksesnya single Gangnam Style yang dipopulerkan oleh penyanyi Korea PSY. Untuk hal ini pun sebenarnya pemerintah turut serta terlibat dengan memberikan beasiswa kepada pekerja seni dari Korsel untuk dapat menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan dapat menerapkan apa yang telah dipelajari di AS itu ketika kembali ke Korsel. Tak heran, K-Pop atau Korean Pop saat ini menjadi bahan perbincangan dunia. Kesuksesan K-Pop sendiri tidak hanya disebabkan oleh munculnya penyanyi dengan paras cantik dan tampan, namun selain itu mereka juga dibekali kemampuan vokal yang luar biasa dan kemampuan menari yang didapatkan melalui pelatihan selama bertahun-tahun. Semua itu dikemas dalam paket lengkap oleh Korsel, sehingga menjadi salah satu kunci penggerak pariwisata yang terbukti berhasil hingga saat ini.



Melihat pesatnya perkembangan pariwisata di Korsel, menimbulkan tanda tanya di benak saya, mengapa pariwisata di Indonesia belum bisa berkembang dengan pesat seperti di Korsel?

Padahal, jika melihat perbandingan sumber daya alamnya, sumber daya alam di Indonesia,  lebih menarik dari sumber daya alam di Korsel. Bahkan di beberapa aspek, sumber daya alam di negeri kita jauh lebih mengagumkan, terutama pesona lautnya. Sesungguhnya, peran serta pemerintah merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan pariwisata. Tanpa dukungan pemerintah, sektor pariwisata sulit berkembang.

Bagaimana sobat ?


sumber :  http://aceh.tribunnews.com/2012/12/15/strategi-korsel-menata-pariwisata