Figur Kita : Elsa Van De Loo Muslimah Belanda Yang Mewakili Negerinya Di PBB

http://lh3.ggpht.com/_tsIkwFP-edY/TKQDyq-gJ0I/AAAAAAAABV8/bAvJGbm5N4o/image_thumb%5B2%5D.png?imgmax=800


Ketika Belanda disorot karena partai anti-islam PVV mendukung pemerintahan koalisi, remaja berjilbab mewakili negeri ini di forum muda PBB. Elsa van de Loo bertolak ke New York AS, 2 Oktober. Beberapa hari kemudian ia akan berpidato di depan Majelis Umum PBB atas nama Belanda. Ia akan mendesak perhatian pemimpin dunia perlunya 'Air Sebagai Hak Asasi Setiap Individu.'

Bule Berjilbab

Penampilan Elsa langsung menarik perhatian karena ia mengenakan jilbab. Setelah 'mencari' selama lima tahun, akhirnya memeluk Islam, dua tahun lalu.
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Amsterdam itu tidak kesulitan hidup sebagai muslimah di Belanda. Ia sama sekali tidak merasa perbedaan perlakuan dari sesama kaum muda.

"Dalam kehidupan bermasyarakat, di luar politik sebenarnya kaum muda sangat-sangat toleran. Bahkan terbuka dan mereka bisa menghormati pilihan individu," ungkap Elsa mengenai pengalamannya hidup di kota besar Haarlem dan kuliah di Amsterdam. "Mungkin tanggapannya akan sedikit berbeda kalau saya tinggal di pedesaan. Tapi pengalaman saja sejauh ini baik-baik saja."

Gadis 22 tahun itu merasa Belanda sebagai negeri Multi Kultural, dihuni penduduk berbagai latar belakang budaya dan agama, sehingga memunculkan kaum muda yang sangat toleran terhadap kaum muslim.

Elsa mencontohkan kesuksesannya memenangkan kontes pemilihan wakil forum muda PBB. "Kontes itu ditentukan oleh perolehan suara. Dan saya mendapat dukungan paling banyak dari kaum muda Belanda. Padahal saya satu-satunya yang pakai jilbab."

Gadis blasteran Belanda-Republik Dominika itu menilai bahwa agama jangan sampai menjadi penghalang dalam memperjuangkan sebuah visi 'hak-hak asasi manusia.' "Mungkin tidak semua orang nyaman dengan penampilan saya, tapi saya mewakili semua kaum muda Belanda."
Air Hak Asasi
Ia menekankan pentingnya air. "Satu miliar penduduk bumi tidak punya akses air bersih. Akibatnya banyak kematian bayi." Menurut Elsa, masalah air harus diperhatikan secara serius. Penggunaan air merupakan tanggungjawab semua orang, pemerintah dan juga PBB. "Karena kalau tidak diurus dengan baik maka air menjadi sumber konflik."

Film Elsa ketika sedang berpidato simultan untuk PBB dari Comedy Cafe di Amsterdam, 6 Oktober 2009. Menurut Elsa, pidato ini disambut antusias Pangeran penerus tahta Belanda, Willem Alexander dan para penasihat masalah air.

Geert Wilders dan Pajak Jilbab

Kalau bertemu dengan Geert Wilders pemimpin PVV, gadis berjilbab ini ingin mendesak agar program Kerjasama Pembangunan tidak dihentikan. Selain itu dia juga cemas Wilders akan memangkas subsidi sektor Budaya dan Seni Belanda.
Ditanya soal rencana PVV yang ingin menerapkan Pajak Jilbab, Elsa van de Loo akan menolak membayarnya. Karena menurutnya semua orang berhak menjalankan ibadah agamanya. "Setiap orang bebas mengungkapkan agamanya, selama itu tidak mengganggu orang lain. Jilbab, tidak mengganggu orang lain."

Sebagai orang Belanda totok Elsa tidak setuju kalau ada pajak Jilbab. "Gagasan itu hanya wacana untuk mendapatkan publikasi saja, secara praktek tidak mungkin bisa diterapkan."(rb)





sumber :http://wisbenbae.blogspot.com/2010/09/pbb-kaget-wakil-dari-belanda-elsa-van.html

Ogah Bau Usai Santap Bawang Putih? Minumlah Susu

Anda suka menyantap makanan berbumbu bawah putih tapi khawatir dengan bau mulut dan bau badan? Ada kabar baik. Penelitian menunjukkan bahwa meminum segelas susu dapat menghentikan sisa-sisa bau bawang putih yang tercium dari aroma tubuh kita.

Penelitian ini pun dites secara mendalam. Hasilnya, dalam tes, yakni cengkeh mentah yang dimasak bersama susu "secara signifikan dapat mengurangi" tingkat senyawa belerang yang memberi rasa dan aroma tajam pada bawang putih.

Para peneliti, dalam laporannya mengatakan kepada Jurnal Ilmu Pangan bahwa susu memang dapat menghilangkan aroma maupun rasa bawang putih pada makanan karena air dan lemak dalam susu telah terolah baik. Hasil tes ini juga didukung oleh beberapa penulis ahli kesehatan dan ilmu pangan.

Untuk hasil yang optimal, tetaplah meminum susu ketika Anda makan makanan yang beraroma bawang putih. Pencampuran susu dengan bawang putih di mulut sebelum menelan memiliki efek menetralkan bau yang lebih tinggi daripada minum susu setelah makan bawang putih tersebut.

Tak hanya itu, susu kaya lemak memberikan hasil lebih baik dari susu skim atau hanya air. Hasil ini telah diteliti melalui napas sampel yang diambil dari seorang sukarelawan. Ketika sukarelawan itu hanya minum air putih atau susu rendah lemak, maka mulut relawan tersebut menyisakan bau aroma bawang putih yang kurang sedap.

Lalu mengapa susu mampu meghilangkan aroma tersebut? Jawabannya adalah senyawa yang terdapat dalam susu yakni ‘allyl sulfida metil’ atau AMS. Namun, untuk menghilangkan aroma tersebut, beberapa proses harus dilewati susu baik dalam usus selama pencernaan, hingga efek dilepaskan dari tubuh, lewat nafas dan keringat yang menguarkan bau.

Kendati bawang putih adalah pangan yang baik dikonsumsi untuk kita karena mengandung beberapa vitamin dan mineral. Namun, sekali Anda makan, efeknya menyebabkan bau mulut dan bau badan yang bertahan berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

Selain susu, para penulis dalam penelitian Sheryl Barringer dan Areerat Hansanugrum berpendapat bahwa jamur dan kemangi, juga dapat membantu menetralisir bau bawang putih. Namun, berbeda dengan jamur dan kemangin, tim peneliti dari Ohio State University mengatakan susu adalah campuran lemak dan air yang bekerja sama melakukan proses pencernaan dengan lebih baik.


Dua Presiden RI yang "tidak tertulis" dalam Sejarah Kepresidenan






Mungkin masih banyak dari kita yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh 6 orang presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Alm. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru.

Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh 8 orang presiden. Lalu, siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia ???

Dua tokoh yang terlewatkan itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja.

Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal Agresi Militer II, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat Republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949)

Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan Agresi Militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat.

1. Sjafruddin Prawiranegara
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Iboe Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".

Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government).

Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".

Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan". Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinet-nya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.

Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.

Fotonya:


2. Mr. Assaat
Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain. Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.

Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.

Fotonya :





Urutan Presiden RI yang "kronologis" adalah sebagai berikut : Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto, B.J. Habibie, (Alm.) KH. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.





Ternyata Menelepon saat Hujan Berbahaya




Handhpone dan Petir:
Desain antena HP bervariasi. Diantaranya, ada yang tidak terlihat bagian antenanya (antenanya tetap ada, hanya kecil ukurannya). Tapi tidak berarti HP tersebut lebih aman karena prinsip dasar pesawat telekomunikasi wireless tetap memakai antena untuk menerima dan mengeluarkan sinyal.

HP merupakan pesawat telekomunikasi yang ketika aktif, pada antena kecilnya (berbahan dasar konduktor) berusaha mencari atau menangkap sinyal-sinyal kemunikasi berupa gelombang medan elektromagnetik. Pada proses ini, di dalam antena itu elektron-elektron bergerak menghasilkan gelombang medan listrik-magnet. Masih ditambah lagi adanya medan listrik pada HP akibat "kebocoran" medan listrik statis dari baterai HP. Dengan demikian, di dalam HP terdapat cukup banyak muatan yang dapat menghasilkan medan listrik.

Peristiwa ini serupa dengan apa yang terjadi pada cara kerja penangkal petir beradiokatif. Jadi, medan listrik yang terdapat disekitar HP dapat mempengaruhi gerak ion dan molekul udara. Pada akhirnya keadaan ini berpeluang besar untuk dilalui aliran listrik atau tersambar petir. selain itu handphone/ HP terdiri dari komponen yang mengandung logam, logam tersebut berhubungan langsung dengan tubuh si pengguna. Itulah mengapa beberapa produsen ponsel bahkan harus menyertakan peringatan kepada konsumennya melalui kemasan produk yang mereka pasarkan.

Jika tersambar petir tanpa memegang handphone, maka listrik akan melewati seluruh tubuh, namun bila tersambar petir ketika memegang HP, maka listrik akan terpusat dan berdampak menimbulkan cedera yang lebih parah,

Selain itu mengantongi ponsel saat hujan badai disertai petir juga dapat menyebabkan tersambar petir. Maka dari itu berhati-hatilah menelepon saat hujan terutama hujan disertai petir.